Kim Sang-sik Bongkar Kebiasaan Buruk Pemain Vietnam, Bisa Jadi Pelajaran Penting untuk Timnas Indonesia
- tvonenews.com
Ringkasan Berita:
Kim Sang-sik menilai banyak pemain Vietnam terlalu sering beristirahat saat latihan dan pertandingan hingga mengganggu ritme permainan.
Pelatih berusia 48 tahun itu mengubah budaya latihan tim demi meningkatkan mental dan ketahanan fisik pemain Vietnam.
Pengalamannya di Vietnam dinilai bisa jadi cermin bagi Timnas Indonesia untuk membangun disiplin dan daya juang yang lebih kuat.
Gadget – Pelatih asal Korea Selatan, Kim Sang-sik, membuka rahasia kebiasaan buruk yang sering dilakukan pemain Vietnam saat dirinya memimpin tim nasional negara tersebut. Temuannya ini dinilai bisa menjadi pelajaran penting bagi Timnas Indonesia, terutama dalam hal disiplin, kebugaran, dan etos kerja di lapangan.
Kim Sang-sik dikenal sebagai sosok yang membawa perubahan besar di sepak bola Vietnam. Sejak mengambil alih kursi kepelatihan dari Park Hang-seo, ia sukses mempersembahkan dua gelar juara Asia Tenggara—baik di level senior maupun U-23—dan menjadi salah satu pelatih tersukses di kawasan tersebut.
Namun, di balik keberhasilannya, Kim tak segan menyoroti hal-hal mendasar yang menurutnya menghambat performa pemain Vietnam di awal masa kepemimpinannya. Dalam wawancara dengan media Korea Selatan, Sports Seoul, yang dikutip Soha (Vietnam), ia menyinggung perilaku pemain yang kerap “manja” dalam latihan.
Kebiasaan Buruk Pemain Vietnam yang Dilarang Kim Sang-sik
Menurut Kim, para pemain Vietnam memiliki kebiasaan aneh setiap kali jatuh dalam latihan atau pertandingan. Mereka cenderung menunda permainan dengan alasan harus disemprot obat atau minum air sebelum melanjutkan.
“Ketika pemain Vietnam jatuh, mereka tidak langsung bangun. Harus disemprot atau minum air dulu. Saya menghitung waktu bola benar-benar bergerak hanya sekitar 45 menit dari total waktu latihan,” ujar Kim.
Kondisi itu dianggapnya menghambat perkembangan fisik dan konsentrasi pemain. Karena itu, ia mengambil langkah tegas dengan memangkas durasi latihan menjadi sekitar 70 hingga 90 menit saja, namun dijalankan dengan intensitas tinggi dan tanpa banyak jeda.
“Latihan harus singkat tapi efektif. Kalau budaya itu diubah, pemain akan lebih kuat dan ritme permainan menjadi sehat,” tegasnya.