Putra Mahkota Usia 22 Tahun Ini Calon Pengganti PB XIII—Siapa Lawannya?

Putra Mahkota Usia 22 Tahun Ini Calon Pengganti PB XIII—Siapa Lawannya?
Sumber :
  • INSTAGRAM/@kraton_solo

“Dua pandangan itu harus dipersatukan dan bermuara pada suksesi. Harapan saya, musyawarah cepat selesai. Tidak ada hambatan. Setelah 40 atau 100 hari wafatnya raja, proses suksesi bisa berjalan tanpa ganjalan.” 

Dalam tradisi Jawa, masa 40 hari atau 100 hari setelah kematian raja adalah periode penting untuk menyelesaikan urusan internal sebelum memulai prosesi pengangkatan raja baru.

Peran Keraton Surakarta di Era Republik: Antara Simbol dan Otoritas

Konflik suksesi ini juga mencerminkan ketegangan struktural antara kerajaan tradisional dan negara modern.

Sejak integrasi Keraton Surakarta ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 1946, perannya berubah dari pusat kekuasaan politik menjadi lembaga budaya. Namun, simbolisme keraton tetap kuat—terutama dalam melestarikan bahasa, tata krama, seni, dan spiritualitas Jawa.

Komentar Gusti Purbaya tentang “Nyesel Gabung Republik” mungkin terdengar provokatif, tetapi bagi banyak warga Solo, itu adalah ekspresi frustrasi atas minimnya perhatian negara terhadap pelestarian warisan budaya.

Pertanyaannya kini:

Akankah Gusti Purbaya menjadi Pakubuwono XIV yang memperkuat peran budaya keraton di tengah arus modernisasi? Atau proses suksesi ini justru memicu fragmentasi internal yang merusak citra keraton? 

Kesimpulan: Antara Legitimasi, Tradisi, dan Persatuan

Gusti Purbaya memiliki basis legitimasi formal sebagai putra mahkota yang ditunjuk langsung oleh almarhum raja. Ia muda, berpendidikan, dan peduli pada nasib bangsanya—kualitas yang dibutuhkan pemimpin budaya di abad ke-21.

Namun, tantangan terbesarnya bukan dari luar, melainkan dari dalam: persatuan keluarga kerajaan.

Suksesi takhta Keraton Surakarta bukan hanya soal siapa yang duduk di singgasana, tapi bagaimana keluarga besar mampu meletakkan kepentingan pribadi demi kelangsungan warisan budaya Jawa.

Dunia menanti:

Akankah Keraton Surakarta menunjukkan keteladanan musyawarah seperti ajaran Hamemayu Hayuning Bawono—memperindah kehidupan dunia—atau justru terjebak dalam perpecahan yang merusak warisan leluhur? 

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget