Garuda Muda Tampil All-Out! Prediksi Starter Indonesia U-17 vs Zambia
- PSSI
- Mike Rajasa (FC Utrecht, Belanda) – Kiper muda berbakat
- Matthew Baker (Melbourne City, Australia) – Bek serba bisa
- Eizar Jacob (Sydney FC, Australia) – Sayap kiri dengan kecepatan
- Lucas Lee (Ballistic United, AS) – Gelandang box-to-box
Keempatnya bukan sekadar nama besar—mereka telah teruji di kompetisi profesional dan membawa pengalaman, mentalitas, serta kualitas teknis yang berbeda dari pemain lokal.
Nova Arianto berharap kehadiran mereka meningkatkan standar permainan tim secara keseluruhan, terutama dalam menghadapi tekanan di turnamen besar.
Prediksi Formasi: 3-4-3, Skema Favorit Nova
Berdasarkan pola latihan dan laga uji coba terakhir, Nova Arianto diprediksi akan menggunakan formasi 3-4-3, skema yang kerap ia andalkan dalam laga-laga penting.
Alasan pemilihan formasi ini:
- Memaksimalkan kecepatan di sayap melalui wing-back
- Memberikan keleluasaan bagi trisula depan bergerak
- Menjaga stabilitas defensif dengan tiga bek tengah
- Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Zambia U-17
Berikut prediksi line-up yang dipercaya akan diturunkan Nova Arianto malam ini:
- Formasi: 3-4-3
Penjaga Gawang:
- Mike Rajasa (FC Utrecht) – Kemungkinan besar menggantikan Dafa Al Gasemi sebagai starter
Lini Belakang (3 Bek Tengah):
- Muhammad Algazani
- I Putu Panji
- Matthew Baker (Melbourne City) – Bisa bermain sebagai bek tengah atau sayap
Wing-back:
- Kiri: Eizar Jacob (Sydney FC)
- Kanan: Fabio Azka Irawan
Gelandang Tengah:
- Lucas Lee (Ballistic United)
- Evandra Florasta – Pemain kunci di lini tengah
Lini Depan (Trisula):
- Kiri: Zahaby Gholy
- Tengah: Fadly Alberto
- Kanan: Mierza Firjatullah
- Pelatih: Nova Arianto
Catatan: Dalam beberapa laporan, nama Nazriel Alfaro disebut sebagai alternatif di lini tengah, namun kemungkinan besar akan duduk di bangku cadangan.
Analisis Taktis: Kecepatan vs Fisik
Zambia U-17 dikenal sebagai tim fisik, agresif, dan kuat di lini tengah, dengan tendensi bermain langsung dan memanfaatkan sayap. Mereka juga memiliki striker muda yang tajam di kotak penalti.
Indonesia, di sisi lain, mengandalkan kecepatan, pergerakan tanpa bola, dan transisi cepat. Trisula depan—Fadly, Zahaby, dan Mierza—dipilih karena kemampuan mereka membongkar pertahanan rapat melalui kombinasi satu-dua dan penetrasi diagonal.
Kunci kemenangan Indonesia terletak pada: