4 Kebiasaan Ngerem yang Bikin Ban Cepat Gundul dan Picu Kecelakaan
- ilustrasi
Rem mobil bukan sekadar alat untuk menghentikan kendaraan. Komponen ini adalah garda terdepan keselamatan di jalan. Namun, sayangnya masih banyak pengemudi yang mengabaikan cara pengereman yang benar. Akibatnya, bukan hanya ban cepat aus, tapi juga potensi kecelakaan meningkat drastis.
Di tengah musim hujan yang membuat jalan licin, teknik pengereman yang salah bisa berakibat fatal. Untuk itu, berikut empat kebiasaan buruk ngerem yang harus segera dihindari agar tetap aman dan efisien di jalan.
1. Membiarkan Rem Tangan Aktif Terlalu Lama
Kebiasaan pertama yang sering dianggap sepele adalah membiarkan rem tangan aktif dalam waktu lama. Banyak pengemudi melakukan ini saat parkir berhari-hari, padahal risikonya besar.
Rem tangan bekerja dengan menekan kampas ke tromol atau cakram belakang agar mobil tak bergerak. Jika dibiarkan aktif terlalu lama, terutama saat kondisi lembap atau basah, kampas bisa menempel dan bahkan terlepas dari dudukannya.
Untuk menghindari kerusakan sistem rem, gunakan balok pengganjal (tire stopper) saat parkir lama. Cara ini sederhana tapi efektif mencegah kampas lengket dan sistem rem rusak.
2. Terlalu Sering Menginjak Rem di Jalan Turunan
Siapa yang tidak panik saat menuruni jalan curam? Banyak pengemudi refleks menekan pedal rem terus-menerus agar mobil tetap pelan. Padahal, kebiasaan ini justru bisa menyebabkan overheating pada sistem rem hingga memicu rem blong.
Cara yang lebih aman adalah menggunakan engine brake, yakni menurunkan gigi transmisi agar mesin membantu menahan laju kendaraan. Selain itu, lakukan intermittent braking, yaitu mengerem secara bertahap dan memberi jeda agar sistem sempat mendingin.
Gunakan gigi rendah sejak awal turunan dan jaga jarak aman dari kendaraan di depan. Dengan begitu, mobil tetap stabil tanpa perlu menginjak rem terus-menerus.
3. Menekan Rem dan Kopling Bersamaan (Mobil Manual)
Kebiasaan ini paling sering dilakukan oleh pengemudi mobil manual. Banyak yang menekan rem dan kopling bersamaan saat memperlambat laju, dengan alasan agar mesin tidak mati.
Namun, sebenarnya teknik ini bisa mengurangi efektivitas pengereman. Saat kopling ditekan, tenaga mesin terputus dari roda. Akibatnya, mobil kehilangan bantuan pengereman alami dari mesin dan jadi lebih sulit dikendalikan — apalagi di kecepatan tinggi.