Cara J&T Cargo Bangun Generasi Logistik Global, Kembangkan Talenta
- Foto: Istimewa
 
Gadget – J&T Cargo kembali mencatat prestasi membanggakan dengan menerima penghargaan “Best Partner of the Year 2025” dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok. Penghargaan ini tidak hanya menjadi simbol apresiasi, tetapi juga bukti konkret dari komitmen perusahaan dalam membangun generasi muda Indonesia yang berdaya saing global.
Dalam momen temu pelajar Indonesia di Beijing, J&T Cargo memperkenalkan Global Talent Program, sebuah inisiatif yang membuka jalur karier internasional bagi anak muda Indonesia di industri logistik modern. Program ini menjadi langkah strategis untuk memperluas wawasan global sekaligus memperkuat fondasi sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan industri 4.0.
Dengan dukungan penuh dari Duta Besar RI untuk Tiongkok, H.E. Djauhari Oratmangun, inisiatif ini mempertegas arah J&T Cargo sebagai perusahaan logistik berbasis teknologi yang tak hanya fokus pada efisiensi pengiriman, tetapi juga pada pembangunan SDM yang kompetitif dan berintegritas.
Membangun Jembatan antara Dunia Pendidikan dan Industri
Seiring meningkatnya kebutuhan tenaga kerja berkualitas di sektor logistik, J&T Cargo aktif menjalin kolaborasi pendidikan dengan berbagai universitas di Indonesia sejak tahun 2024. Beberapa di antaranya mencakup Universitas Bina Nusantara (BINUS), Universitas Bunda Mulia, Universitas Ma Chung, Universitas Universal, dan Universitas Prima Indonesia.
Kolaborasi ini tidak hanya sebatas kerja sama formal, tetapi diwujudkan dalam bentuk nyata seperti sharing session, campus job fair, office tour, hingga walk-in interview. Selama tahun 2025, lebih dari 10 kegiatan kampus telah terselenggara di berbagai kota besar, menghasilkan lebih dari 50 mahasiswa yang kini bergabung dengan J&T Cargo melalui jalur magang, staf, dan program Management Trainee.
Menurut Shahin Maulana, Talent Acquisition & Employer Branding Manager J&T Cargo, langkah ini merupakan upaya perusahaan untuk memperkuat sinergi antara pendidikan dan dunia kerja. Dengan begitu, mahasiswa dapat belajar langsung dari praktik nyata industri logistik modern dan memahami bagaimana teknologi berperan penting dalam efisiensi rantai pasok global.