Ogah Mundur, Erick Thohir Tegaskan Komitmen Bawa Timnas Indonesia Tembus Piala Dunia 2030
- PSSI
Ringkasan Berita:
Erick Thohir menegaskan tekad membawa Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2030 meski gagal di kualifikasi 2026.
Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan penuh agar pembinaan sepak bola nasional lebih agresif.
Erick memastikan PSSI fokus pada evaluasi total dan menargetkan 100 besar FIFA serta tampil di Piala Asia 2027.
Gadget – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan komitmennya membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2030. Ia menyebut kegagalan di kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bahan pembelajaran penting untuk memperkuat fondasi sepak bola nasional ke depan.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Erick menyampaikan permohonan maaf kepada publik sepak bola Indonesia atas hasil di kualifikasi 2026. Meski begitu, ia menegaskan bahwa PSSI segera melakukan evaluasi besar dan merancang strategi baru agar Timnas Indonesia semakin kompetitif di level internasional.
Erick menjelaskan, PSSI kini fokus membangun sistem pembinaan yang lebih agresif dan terukur. Ia menyebut beberapa target besar sudah disiapkan, mulai dari menembus 100 besar FIFA, tampil lebih baik di Piala Asia 2027, hingga mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia 2030.
“Kami memohon maaf dan akan melakukan evaluasi serta menyusun kembali strategi untuk meraih mimpi besar kita bersama. Termasuk menembus peringkat 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan putaran final Piala Dunia 2030,” tulis Erick dalam unggahan tersebut.
Selain fokus pada aspek teknis, Erick menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam memperkuat program pembinaan nasional. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto memberikan dorongan besar agar sepak bola Indonesia tidak berhenti berjuang mewujudkan mimpi besar tersebut.
“Ketika saya sampaikan kepada Pak Presiden soal hasil kualifikasi, beliau langsung bilang, ‘Coba lagi, Pak Erick. Harus coba lagi.’ Beliau sosok yang tangguh dan pantang menyerah. Jadi semangat saya kembali tumbuh,” kata Erick.
Erick juga menilai, kegagalan di kualifikasi Piala Dunia 2026 bukanlah akhir perjalanan Timnas Indonesia. Ia menyebut, hal itu menjadi momentum penting untuk memperbaiki semua aspek pembinaan dan manajemen sepak bola nasional.
“Kalah bukan berarti gagal. Tidak mungkin kita menutupi diri. Justru dari sini kita harus belajar dan membangun lagi dengan program yang lebih agresif,” tegasnya.