Mudah! Begini Cara Cek Oli Power Steering Mobil Agar Tetap Lancar
- lifeworks
Memastikan kondisi oli power steering mobil tetap baik adalah salah satu hal sederhana namun krusial bagi kelancaran berkendara. Sayangnya, banyak pengendara yang masih mengabaikan pemeriksaan ini. Padahal, dengan langkah-langkah yang tepat, proses ini bisa dilakukan sendiri di rumah tanpa repot.
Pertama-tama, persiapkan mobil sebelum memulai pengecekan. Pastikan mobil berada di permukaan yang datar. Mesin sebaiknya dalam kondisi mati, kecuali buku manual mobil menyebutkan lain. Selain itu, biarkan mobil dingin atau setidaknya oli tidak panas agar aman saat membuka tutup reservoir. Langkah ini penting untuk mencegah cedera akibat oli panas.
Setelah itu, buka kap mesin dan cari reservoir oli power steering. Biasanya, tabung ini kecil dan memiliki tutup bertuliskan “Power Steering” atau bergambar kemudi. Banyak reservoir yang dibuat transparan sehingga memudahkan pengendara melihat level oli, lengkap dengan tanda MIN dan MAX di sisi tabung.
Berikutnya adalah tahap pengecekan level oli. Cara ini sedikit berbeda tergantung jenis reservoir.
Reservoir dengan tongkat pengukur (dipstick) memerlukan langkah tambahan. Lepaskan tutup reservoir yang sekaligus terdapat dipstick di dalamnya. Bersihkan dipstick dengan kain bersih, lalu masukkan kembali ke dalam tabung dan angkat lagi. Periksa apakah level oli berada antara tanda MIN dan MAX. Jika kurang, tambahkan oli sesuai spesifikasi mobil.
Sementara itu, untuk reservoir transparan tanpa dipstick, cukup perhatikan level oli melalui dinding tabung. Pastikan oli tetap berada di antara tanda MIN dan MAX. Dengan cara ini, Anda bisa cepat mengetahui apakah oli perlu ditambah tanpa repot membuka tutup tabung.
Selain level, kondisi oli juga perlu diperhatikan. Oli baru biasanya berwarna merah atau cokelat muda. Namun, jika warnanya gelap atau hitam, itu bisa menjadi tanda bahwa oli sudah kotor dan perlu diganti. Jangan lupa juga mengecek aroma oli; bau terbakar atau adanya partikel asing bisa mengindikasikan masalah pada sistem power steering.
Jika oli memang perlu ditambahkan, gunakan oli power steering yang sesuai spesifikasi pabrikan. Tuang oli sedikit demi sedikit untuk menghindari tumpah atau melebihi tanda MAX. Hindari mencampur oli dengan jenis berbeda, kecuali buku manual menyarankan, karena hal ini bisa mempengaruhi kinerja sistem hidrolik.
Setelah mengecek dan menambahkan oli, jangan lupa untuk memeriksa fungsi power steering. Nyalakan mesin dan putar setir perlahan. Jika terdengar suara mendesis atau setir terasa berat saat diputar, kemungkinan ada kebocoran atau pompa power steering yang mulai bermasalah. Tindakan cepat bisa mencegah kerusakan lebih lanjut dan biaya perbaikan yang mahal.
Selain itu, lakukan pengecekan oli power steering secara rutin. Idealnya, setiap 5.000–10.000 km atau sesuai buku manual mobil. Jangan menunggu hingga oli habis total karena hal ini bisa merusak pompa dan komponen lain. Perawatan rutin tidak hanya menjaga performa mobil, tapi juga memperpanjang umur sistem power steering.
Dengan langkah-langkah ini, pengecekan oli power steering menjadi mudah dan aman. Tidak hanya menjaga kenyamanan berkendara, tetapi juga membantu mencegah kerusakan yang bisa berdampak besar pada biaya perawatan.
? Tips tambahan:
Selalu gunakan kain bersih saat mengelap dipstick agar hasil pengecekan akurat.
Simpan catatan setiap pengecekan untuk memantau kondisi oli dari waktu ke waktu.
Jika menemui masalah serius, segera konsultasikan ke bengkel resmi agar sistem power steering tetap optimal.
Dengan mengetahui cara sederhana ini, Anda bisa lebih percaya diri dalam merawat mobil sendiri. Perawatan rutin bukan hanya soal oli, tetapi juga menjaga keselamatan dan kenyamanan saat berkendara sehari-hari.