Sumardji Beberkan Fakta Mengejutkan soal Winger Liga Yunani Luke Keet di Timnas Indonesia U-23
- tvonenews.com
Pemain berpostur 1,81 meter ini baru mencatat satu pertandingan resmi musim ini selama 45 menit. Meski belum mencetak kontribusi, kehadirannya di Jakarta menunjukkan tekad kuat untuk bersaing mendapatkan tempat di skuad Timnas Indonesia U-23.
Peluang Gabung SEA Games 2025 Masih Terbuka
Timnas Indonesia U-23 tengah menjalani rangkaian pemusatan latihan (TC) di Jakarta yang berlangsung hingga 29 November 2025. Dalam periode itu, tim asuhan Indra Sjafri akan menjalani dua laga uji coba melawan Timnas Mali U-23, yang dijadwalkan pada 15 dan 18 November di Stadion Pakansari, Bogor.
Dari TC ini, Indra Sjafri akan menyeleksi 23 pemain terbaik yang dibawa ke ajang SEA Games 2025 Thailand, berlangsung pada 3–19 Desember 2025. Indonesia tergabung di Grup C bersama Myanmar, Singapura, dan Filipina. Targetnya jelas, mempertahankan medali emas yang diraih di edisi sebelumnya.
Selain Luke Keet, Indra juga memanggil beberapa pemain diaspora lain seperti Ivar Jenner (FC Utrecht), Mauro Zjilstra (FC Volendam), dan Dion Markx (TOP Oss). Jika Luke mampu menunjukkan performa gemilang selama trial, bukan mustahil ia akan memperpanjang daftar pemain keturunan yang memperkuat Garuda Muda.
Fokus pada Evaluasi Pemain Diaspora
Langkah PSSI dan Indra Sjafri dalam membuka peluang bagi pemain diaspora dinilai sebagai upaya memperkuat kedalaman skuad Garuda Muda. Kehadiran nama seperti Luke Keet memperlihatkan bahwa PSSI terus mencari talenta yang punya darah Indonesia di luar negeri untuk memperkuat tim nasional.
Sumardji menegaskan bahwa meski memiliki paspor Indonesia, proses seleksi tetap dilakukan dengan ketat. Setiap pemain yang datang, termasuk Luke, harus membuktikan kualitasnya di lapangan agar layak mengenakan seragam merah putih.
“Yang bersangkutan sudah di Jakarta dan ikut latihan. Kita akan lihat sejauh mana kemampuannya sebelum diambil keputusan,” ucapnya.
Misi Besar Timnas U-23 di SEA Games Thailand
SEA Games 2025 akan menjadi panggung penting bagi Indra Sjafri untuk menunjukkan kesinambungan pembinaan Timnas muda. Dengan jadwal padat dan lawan tangguh di grup, keberhasilan mempertahankan medali emas akan sangat bergantung pada kombinasi pemain lokal dan diaspora yang solid.