Israel Terbelah: Pengacara Militer Bongkar Dugaan Kejahatan Perang di Gaza
- REUTERS/Jeenah Moon Purchase Licensing Rights
Keretakan besar terlihat di tubuh militer Israel. Belum pernah terjadi sebelumnya, sejumlah pengacara militer kini justru mulai mengumpulkan bukti dugaan kejahatan perang yang dilakukan pasukan mereka sendiri selama konflik di Jalur Gaza. Perubahan sikap ini menandai krisis moral dan hukum yang serius dalam institusi pertahanan Israel.
Menurut laporan Reuters, para pengacara militer Israel menghimpun bukti dari berbagai sumber, termasuk data intelijen Amerika Serikat, sejak awal perang hingga Oktober 2024. Temuan ini menunjukkan indikasi pelanggaran hukum perang internasional, terutama terkait penargetan warga sipil dan pekerja kemanusiaan. Lima mantan pejabat AS menegaskan bahwa bukti-bukti ini sangat serius dan bisa memicu penyelidikan global.
Keraguan Muncul di Tubuh Militer
Laporan tersebut mengungkap adanya keraguan mendalam di kalangan militer Israel terkait legalitas operasi di Gaza. Sementara publik dan politik Israel tetap mendukung penuh tindakan militer, aparat hukum internal mulai mempertanyakan langkah yang selama ini dianggap sah.
Seorang mantan pejabat AS mengatakan, “Materi yang dibagikan oleh intelijen AS dalam pertemuan Kongres Desember 2024 sangat mengejutkan. Ada kekhawatiran bahwa warga sipil sengaja menjadi target.”
Selain itu, laporan Reuters menyebutkan bahwa pengumpulan bukti ini menyoroti dilema moral yang dihadapi militer Israel. Sebagian aparat hukum mempertanyakan batas antara membela diri dan melakukan tindakan yang melanggar hukum humaniter internasional.
Dukungan AS Tetap Kuat
Meski bukti pelanggaran cukup signifikan, pemerintah AS tetap memberikan dukungan militer terhadap Israel. Baik pemerintahan Joe Biden maupun Donald Trump, menurut dokumen internal Gedung Putih Mei 2024, menyadari risiko pelanggaran hukum humaniter internasional, tetapi tidak mengambil langkah nyata seperti menghentikan pengiriman senjata atau kerja sama intelijen.
Selain itu, media investigatif The Intercept mengungkap adanya upaya sistematis yang didukung AS untuk menekan dokumentasi dugaan kejahatan perang Israel. Ratusan video yang menunjukkan kekerasan terhadap warga Gaza dilaporkan dihapus dari platform digital seperti YouTube, memperkuat dugaan penutupan bukti.
Skandal Hukum di Tubuh IDF
Krisis internal makin terlihat setelah Mayor Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi, pejabat hukum tertinggi Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengakui telah membocorkan rekaman yang memperlihatkan tentara Israel menyiksa seorang tahanan Palestina.