Israel Terbelah: Pengacara Militer Bongkar Dugaan Kejahatan Perang di Gaza

Ankara Lawan Tel Aviv: 37 Pejabat Israel, Termasuk Netanyahu, Dituduh Lakukan Genosida
Sumber :
  • REUTERS/Jeenah Moon Purchase Licensing Rights

Pengakuan ini mengguncang opini publik Israel. Tomer-Yerushalmi akhirnya mengundurkan diri dan dipenjara, di tengah tekanan politik untuk menghentikan penyelidikan atas kasus tersebut. Langkah ini menegaskan adanya friksi antara aparat hukum dan kepemimpinan militer dalam menangani dugaan pelanggaran.

Krisis Moral dan Legalitas Perang

Langkah pengacara militer ini menandai adanya krisis moral yang serius di IDF. Selama ini, Israel selalu menegaskan seluruh operasi militer dilakukan “secara sah untuk membela diri.” Namun, pengumpulan bukti oleh aparat hukumnya sendiri menunjukkan sebagian dari mereka mulai meragukan legalitas operasi di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur.

Bukti ini tidak hanya mengguncang militer, tetapi juga berpotensi mengubah persepsi internasional terhadap perang Israel. Sebagai contoh, 9.500 warga Gaza masih dinyatakan hilang, dan evakuasi jenazah terkendala oleh larangan militer Israel, yang memicu kecaman global.

Tekanan Internasional Kian Kuat

Seiring semakin banyaknya bukti yang dikumpulkan dari dalam militer Israel sendiri, tekanan global terhadap Tel Aviv dan Washington diprediksi meningkat. Pengamat menilai kebocoran informasi ini bisa menjadi titik balik dalam penyelidikan internasional di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Jika bukti-bukti tersebut diterima, kasus ini tidak hanya akan memengaruhi citra Israel, tetapi juga memperkuat dorongan komunitas internasional untuk menuntut pertanggungjawaban atas dugaan kejahatan perang. Kecurigaan terhadap keterlibatan AS dalam menekan bukti pun kemungkinan besar akan menambah kontroversi.

Krisis internal di militer Israel, pengakuan pejabat hukum, dan dukungan Amerika Serikat yang tetap kuat, membentuk situasi yang kompleks dan sarat kontroversi. Dugaan kejahatan perang di Gaza kini bukan lagi sekadar tudingan dari pihak luar, melainkan diakui bahkan oleh aparat hukum internal Israel sendiri.

Dengan bukti yang terus bertambah, dunia kini menantikan langkah konkret internasional untuk menegakkan hukum humaniter dan memastikan keadilan bagi warga sipil Gaza. Ini bisa menjadi titik balik penting dalam sejarah konflik Israel-Palestina.