6 Tewas dalam Serangan Rudal Terbesar di Kyiv, Rusia Incar Musim Dingin Ukraina
- REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ia menyoroti bahwa sasaran utama adalah warga sipil: keluarga di apartemen, pasien di rumah sakit, dan pembeli di pasar. Menurutnya, ini adalah bukti nyata bahwa Rusia sengaja menggunakan teror sebagai senjata perang.
Eskalasi Musim Dingin: Strategi Putin untuk “Hancurkan Ketahanan” Ukraina
Serangan ini bukan kejadian terisolasi. Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia secara konsisten menargetkan infrastruktur energi Ukraina pembangkit listrik, gardu transformator, dan jalur kereta api dengan tujuan memutus pasokan listrik dan pemanas bagi jutaan warga saat suhu mulai turun.
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, menyebut taktik ini sebagai “penghinaan terhadap kemanusiaan” dan menuduh Presiden Vladimir Putin “sengaja ingin membuat musim dingin sesulit mungkin bagi Ukraina.”
“Sangat jelas bahwa Putin bertujuan untuk menghancurkan semangat dan mematahkan perlawanan rakyat Ukraina,” tegas Pistorius.
Analisis intelijen Barat mendukung klaim ini. Serangan-serangan Rusia kini semakin sering menggabungkan rudal balistik, rudal aerobalistik, dan gelombang drone massal kombinasi yang sengaja dirancang untuk menguras stok rudal pertahanan udara Ukraina dan menciptakan celah bagi serangan berikutnya.
Pertahanan Udara Ukraina: Lebih Baik, Tapi Masih Rentan
Seorang pejabat senior Ukraina yang berbicara kepada AFP mengungkapkan bahwa sistem pertahanan udara kini bekerja jauh lebih baik dibanding awal perang.
“Sebelumnya ada beberapa masalah dengan pertahanan udara, tetapi kali ini sistem bekerja dengan baik,” katanya.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa rudal balistik tetap menjadi ancaman serius karena kecepatan ekstrem dan lintasan yang sulit diprediksi. “Tidak mudah menembak jatuhnya,” tambahnya.
Fakta bahwa 5 rudal berhasil mencapai sasaran menunjukkan bahwa meski pertahanan membaik, Ukraina masih membutuhkan lebih banyak bantuan senjata dari sekutu Barat, terutama sistem seperti Patriot, NASAMS, dan rudal jarak jauh.
Respons Internasional: Kecaman Global dan Dukungan untuk Ukraina
Serangan ke Kyiv memicu kecaman luas dari komunitas internasional:
- Azerbaijan memanggil Duta Besar Rusia untuk memprotes kerusakan pada kedutaannya.
- Uni Eropa dan NATO mengecam “serangan brutal terhadap warga sipil.”
- Amerika Serikat menjanjikan bantuan pertahanan udara tambahan dalam pekan ini.
- Jerman kembali menegaskan komitmennya untuk memasok sistem pertahanan IRIS-T.