Timnas Indonesia U22 Dibantai Mali, Indra Sjafri Tetap Ungkap Hal Positif yang Tidak Disangka

Indra Sjafri
Sumber :
  • tvonenews.com

Meskipun demikian, Indra tidak sepenuhnya menilai pertandingan ini sebagai penampilan buruk. Ia melihat ada aspek tertentu yang menurutnya masih menunjukkan perkembangan positif. Beberapa skema serangan yang sempat berjalan dinilai cukup menjanjikan meskipun tidak berujung gol. Menurutnya, jika kesalahan kecil dapat diperbaiki, Timnas U22 mampu tampil lebih baik dalam pertandingan berikutnya.

Pandangan ini menjadi pesan yang cukup menenangkan bagi sejumlah pendukung yang khawatir melihat hasil tiga gol tanpa balas. Indra menekankan bahwa menghadapi tim dengan kualitas seperti Mali selalu membutuhkan konsentrasi sempurna. Sedikit saja terjadi kelengahan, dampaknya langsung terasa. Hal tersebut pula yang menurutnya menjadi pelajaran besar untuk para pemain muda yang sedang dipersiapkan menuju turnamen resmi.

Laga ini juga menunjukkan bahwa keberadaan sosok seperti Ivar Jenner menjadi sangat penting dalam menjaga keseimbangan permainan. Ivar disebut tampil paling menonjol dengan kerja keras di lini tengah. Ia berperan dalam mengatur tempo, membaca pergerakan lawan serta mencoba membuka ruang bagi rekannya. Meskipun tidak mampu membawa tim meraih hasil positif, kontribusinya di pertandingan ini terlihat jelas.

Namun, performa individu tidak cukup jika sistem permainan secara keseluruhan belum terbangun kokoh. Masalah koordinasi, terutama pada fase bertahan dan transisi ke menyerang, masih menjadi faktor utama yang membuat Timnas U22 kesulitan. Salah umpan yang terjadi berulang kali memperlihatkan kurangnya komunikasi antar pemain. Kondisi tersebut bisa berbahaya jika tidak segera diperbaiki, mengingat level kompetisi SEA Games semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Bahkan, beberapa pengamat menilai bahwa Vietnam saat ini menjadi tim dengan persiapan paling serius untuk merebut kembali medali emas. Intensitas latihan mereka tinggi, pola permainan sudah matang dan mayoritas pemain memiliki jam terbang stabil di kompetisi lokal. Jika Timnas Indonesia U22 tidak bergerak cepat memperbaiki kekurangan, jarak kualitas dengan Vietnam dan Thailand bisa semakin lebar.

Pada sisi lain, uji coba kedua melawan Mali akan menjadi momentum penting untuk melihat apakah evaluasi yang diberikan bisa langsung diterapkan. Pertandingan tersebut tidak hanya menjadi ujian kemampuan, tetapi juga mental pemain dalam menghadapi tekanan. Kekalahan pertama memberi gambaran jelas bahwa tampil tanpa kesalahan merupakan syarat utama untuk bersaing di level yang lebih tinggi.