Respons Kiper Langsung Usai Timnas U22 Dibantai Mali 0 3, Cahya Supriadi Pilih Tetap Optimis

Cahya Supriadi
Sumber :
  • tvonenews.com

Ringkasan Berita

  • Cahya Supriadi menilai kekalahan 0 3 dari Mali adalah pelajaran penting bagi Timnas U22 agar lebih siap tampil di SEA Games.

  • Sang kiper menyebut masih ada waktu untuk memperbaiki kelemahan dan berharap proses persaingan di internal tim berjalan sehat.

  • Timnas U22 berstatus juara bertahan SEA Games dan kekalahan ini disebut Cahya sebagai pengingat agar fokus menghadapi tantangan besar di depan.

Gadget –  Timnas Indonesia U22 menutup laga uji coba di Stadion Pakansari dengan catatan yang berat. Bertanding di depan pendukung sendiri, skuat asuhan Indra Sjafri justru mengalami kekalahan telak 0 3 dari Mali. Hasil tersebut muncul di saat Garuda Muda sedang berada dalam periode persiapan intens menuju SEA Games yang akan digelar bulan depan. Kekalahan ini otomatis memunculkan tekanan tersendiri bagi para pemain, termasuk bagi Cahya Supriadi yang menjadi penjaga terakhir gawang Timnas.

Sejak awal pertandingan, situasi memang tidak berjalan seperti harapan. Mali yang datang dengan postur fisik kuat dan tempo permainan cepat langsung memaksa lini pertahanan Timnas bekerja keras. Baru memasuki menit ketiga, gawang Indonesia sudah bergetar melalui sundulan Sekou Doucoure. Gol cepat ini membuat permainan Garuda Muda goyah sehingga beberapa menit pertama terasa sangat krusial bagi mental tim.

Memasuki pertengahan babak pertama, Indonesia mencoba keluar dari tekanan. Beberapa serangan balik sempat dibangun melalui kombinasi sayap, namun kurangnya ketenangan di area akhir membuat peluang tidak berkembang. Situasi semakin berat ketika Wilson Samake menggandakan keunggulan Mali pada menit ke 33. Gol ini membuat alur permainan Timnas U22 semakin sulit karena Mali kembali menguasai ritme dan mampu mengendalikan keseimbangan di lini tengah.

Saat memasuki paruh kedua, pelatih Indra Sjafri berupaya mengubah pendekatan permainan dengan melakukan beberapa rotasi. Langkah ini dimaksudkan agar Garuda Muda mampu keluar dari tekanan dan mendapat variasi serangan baru. Pergantian itu memberi sedikit tenaga baru di lini tengah, tetapi Mali tetap tampil solid sehingga Indonesia kesulitan memecah pertahanan mereka. Upaya memperkecil ketertinggalan tidak membuahkan hasil, bahkan gawang Timnas kembali kebobolan melalui tendangan jarak jauh Moulaye Haidara.