Langkah Berani! Danantara Beli Hotel & Lahan di Makkah, Jemaah Indonesia Diuntungkan
- danantaraindonesia
Dukungan Presiden Prabowo: Dari Visi ke Aksi Nyata
Langkah Danantara tidak muncul dalam ruang hampa. Ia merupakan bagian dari kebijakan strategis pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang sejak awal menekankan pentingnya kedaulatan layanan haji.
Selama ini, jemaah Indonesia sangat bergantung pada pihak ketiga agen lokal Saudi, operator hotel asing, dan penyedia logistik luar negeri. Akibatnya, kualitas layanan tidak konsisten, biaya tinggi, dan pengaruh negosiasi Indonesia terbatas.
Dengan memiliki aset strategis sendiri di Makkah, Indonesia kini bisa:
- Mengontrol kualitas akomodasi
- Memastikan kehalalan dan kesesuaian budaya
- Mengurangi ketergantungan pada pihak luar
- Meningkatkan daya tawar dalam negosiasi paket haji
“Ini adalah bentuk negara hadir,” tegas Khairul Anam, Ketua Umum Milenial Muslim Bersatu (MMB). “Di bawah Presiden Prabowo, pemerintah tidak hanya mengatur, tapi menggerakkan.”
Apresiasi dari Milenial Muslim Bersatu: “Langkah Visioner yang Mengangkat Martabat Umat”
MMB menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif ini, menyebutnya sebagai bukti nyata kepemimpinan yang berpihak pada umat.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (17/12/2025), Anam menekankan tiga poin utama:
- Ketepatan Strategis: Tidak banyak institusi yang berani berinvestasi besar di Tanah Suci dengan pendekatan berkelanjutan.
- Integritas Pengelolaan: Danantara dinilai melakukan investasi secara hati-hati, transparan, dan terukur.
- Dampak Langsung: Manfaatnya langsung dirasakan oleh jutaan jemaah bukan hanya investor.
“Rosan Roeslani menunjukkan bahwa bisnis bisa sejalan dengan ibadah,” ujar Anam. “Ini adalah investasi yang berakhlak, bukan hanya berhitung.”
MMB juga berharap langkah ini menjadi pintu gerbang bagi inisiatif serupa di Madinah, Jeddah, atau bahkan pengembangan pelabuhan khusus jemaah di Indonesia.
Makna Lebih Luas: Diplomasi Haji dan Ekonomi Halal Indonesia
Akuisisi aset di Makkah juga memiliki dimensi diplomasi dan ekonomi global. Dengan kehadiran fisik yang kuat di jantung dunia Islam, Indonesia memperkuat posisinya sebagai:
- Negara pengirim jemaah terbesar dunia (lebih dari 230.000 jemaah haji per tahun)
- Pemain utama dalam ekosistem ekonomi halal global
- Penggerak standar layanan haji berbasis kemanusiaan dan teknologi
Langkah Danantara sejalan dengan strategi ekspor jasa halal yang digagas Kementerian BUMN dan Kementerian Agama, sekaligus menjadi uji coba nyata bagi model kemitraan BUMN-swasta dalam proyek-proyek strategis luar negeri.