Waspada! Ransomware Incar Data Anda, Ini Solusinya!

Waspada! Ransomware Incar Data Anda, Ini Solusinya!
Sumber :
  • Ransomware / toiimg

Gadget – Kasus serangan ransomware yang baru-baru ini menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2) menjadi pengingat penting bagi kita semua tentang bahaya serangan siber ini.

Ransomware, yang dikenal dengan kemampuannya menyandera data dan memaksa korban membayar tebusan, telah menjadi ancaman serius yang tak hanya mengincar sektor publik, tapi juga dunia bisnis.

Menurut Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), insiden ransomware termasuk dalam lima besar kasus kejahatan siber di tahun 2023. Tak heran, data dari Cyberint menunjukkan peningkatan serangan ransomware sebesar 55% dari 2022 ke 2023.

Bagaimana Cara Ransomware Bekerja?

Ransomware biasanya menyusup ke sistem melalui berbagai celah keamanan, seperti email phishing atau website yang terkontaminasi.

Setelah berhasil masuk, ransomware akan mengenkripsi data korban, membuatnya tidak dapat diakses. Para pelaku kemudian menuntut tebusan untuk melepaskan data tersebut.

Dampak Besar bagi Korban

Serangan ransomware tak hanya mengganggu operasional bisnis, tetapi juga bisa berakibat fatal. Bayangkan saja jika data penting seperti data keuangan, data pelanggan, atau data rahasia perusahaan disandera.

Berdasarkan survei, 69% korban ransomware rela membayar tebusan, dengan total mencapai 1,1 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan betapa besarnya dampak serangan ini.

Langkah Jitu Hindari Ransomware

Untungnya, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari ransomware. Spentera, perusahaan penyedia solusi keamanan siber, merekomendasikan beberapa langkah berikut:

1. Implementasikan Autentikasi Multifaktor (MFA)

MFA menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta pengguna untuk verifikasi tambahan, seperti kode OTP, selain kata sandi. Hal ini mempersulit peretas untuk mengakses data sensitif, bahkan jika mereka berhasil mendapatkan kata sandi.

2. Patching dan Pembaruan Sistem Berkala

Pastikan sistem operasi dan perangkat lunak Anda selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru. Patch ini biasanya menutup celah keamanan yang dimanfaatkan oleh peretas untuk melancarkan serangan.

3. Batasi Akses Jaringan

Kontrol dan batasi akses ke sumber daya jaringan hanya kepada pengguna yang membutuhkan. Hal ini mempersempit ruang gerak peretas untuk menemukan celah dan melakukan serangan.

4. Implementasikan Segmentasi Jaringan dan Pengawasan Traversal

Bagi jaringan menjadi segmen-segmen terpisah dan pantau aktivitas antar segmen tersebut. Ini membantu mendeteksi dan menghentikan pergerakan mencurigakan oleh peretas.