Bongkar Teknologi Baterai Motor Listrik: LFP vs Solid-State, Mana Pilihan Tepat?

Perbandingan Baterai LFP vs Solid-State untuk Motor Listrik
Sumber :
  • lifeworks

Dalam era transisi menuju kendaraan listrik, pemilihan jenis baterai menjadi salah satu aspek penting yang harus dipertimbangkan sebelum membeli motor listrik. Di antara berbagai pilihan, dua jenis baterai yang paling sering dibicarakan saat ini adalah baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) dan baterai lithium solid-state. Meski sama-sama berbasis teknologi lithium, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari sisi daya tahan, keamanan, hingga efisiensi.

Mengenal Baterai LFP: Stabil dan Tangguh

Setelah Motor & Mobil Listrik, Polytron Guncang Pasar Laptop Lokal

Baterai LFP atau LiFePO4 adalah salah satu varian baterai lithium-ion yang saat ini cukup banyak digunakan, baik pada mobil listrik maupun motor listrik. Kelebihannya terletak pada ketahanan suhu tinggi dan stabilitas kimiawi, yang menjadikannya pilihan favorit produsen otomotif untuk kendaraan harian.

Keunggulan utama dari baterai LFP terletak pada keamanannya. Baterai ini tidak mudah panas berlebih, bahkan ketika terjadi pengisian daya berlebih (overcharge). Tidak hanya itu, LFP juga dikenal memiliki umur pakai yang panjang. Umumnya, baterai jenis ini mampu bertahan hingga 2.000 hingga 3.000 siklus pengisian tanpa penurunan performa yang signifikan.

Mau Tarikan Ngebut atau Irit Daya? Kenali Bedanya Baterai 60V vs 72V

Dari sisi lingkungan, LFP dinilai lebih ramah karena tidak mengandung kobalt—bahan yang sering dikritik karena proses penambangannya yang tidak berkelanjutan dan sering kali menimbulkan persoalan etika.

Namun, bukan berarti LFP tanpa kelemahan. Salah satu kekurangan utamanya adalah kepadatan energinya yang lebih rendah, yang membuatnya membutuhkan ukuran fisik lebih besar untuk menghasilkan daya yang sama seperti baterai lithium lainnya. Selain itu, bobotnya juga cenderung lebih berat. Terakhir, kinerjanya cenderung menurun ketika digunakan di wilayah dengan suhu dingin.

Lithium Solid-State: Teknologi Masa Depan yang Menjanjikan

Realme 15 Pro 5G vs Xiaomi Redmi 15 5G: Siapa Raja Baru HP 5G Kelas Menengah?

Berbeda dari LFP yang sudah lama digunakan, baterai lithium solid-state merupakan teknologi generasi terbaru yang masih dalam tahap pengembangan untuk kendaraan roda dua. Baterai ini menggunakan elektrolit padat, bukan cairan, yang membuatnya jauh lebih aman dan stabil secara kimia.

Keunggulan paling mencolok dari baterai solid-state adalah kepadatan energinya yang sangat tinggi. Artinya, baterai ini mampu menyimpan lebih banyak energi dalam ukuran yang lebih kecil—ideal untuk motor listrik berperforma tinggi. Selain itu, karena tidak mengandung cairan, risiko kebakaran akibat korsleting atau kerusakan fisik pun jauh lebih rendah.

Baterai ini juga relatif lebih ringan dan efisien, memungkinkan motor listrik memiliki daya dorong yang lebih besar tanpa harus mengorbankan bobot kendaraan. Bahkan, potensi umur pakainya bisa mencapai lebih dari 5.000 siklus pengisian.

Namun, tantangan utama dari teknologi ini adalah biaya produksi yang masih sangat tinggi. Produksinya pun belum dilakukan secara massal dan penggunaan komersialnya masih terbatas. Oleh karena itu, solid-state saat ini belum menjadi pilihan utama, terutama di segmen motor listrik dengan harga terjangkau.

Perbandingan Langsung: LFP vs Solid-State

Agar lebih mudah memahami perbedaan kedua jenis baterai ini, berikut adalah rangkuman dalam bentuk narasi berdasarkan beberapa aspek penting:

  • Keamanan: Baterai LFP sudah sangat aman, namun solid-state menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi karena tidak memakai elektrolit cair yang mudah terbakar.

  • Kepadatan Energi: Di sinilah solid-state unggul jauh. Kepadatan energinya sangat tinggi, membuatnya ideal untuk kendaraan jarak jauh atau yang butuh akselerasi tinggi.

  • Berat: Solid-state lebih ringan, sementara LFP cenderung lebih berat karena kandungan materialnya.

  • Umur Pakai: LFP bisa mencapai 3.000 siklus, tetapi solid-state diperkirakan mampu melampaui angka itu, bahkan dua kali lipatnya.

  • Biaya dan Ketersediaan: LFP sudah tersedia luas dengan harga yang relatif lebih murah. Sementara solid-state masih mahal dan sulit didapatkan.

  • Performa di Suhu Dingin: LFP bisa kehilangan efisiensinya di suhu rendah, sementara solid-state lebih unggul dalam hal ini.

Mana yang Cocok untuk Saat Ini?

Melihat dari sisi praktis, baterai LFP masih menjadi pilihan paling realistis untuk motor listrik di Indonesia saat ini. Selain lebih terjangkau, teknologinya juga sudah teruji dan didukung oleh ekosistem servis serta suku cadang yang lebih lengkap.

Namun, jika kamu mencari motor listrik masa depan yang super ringan, berdaya besar, dan ultra-efisien, maka baterai solid-state adalah jawabannya. Hanya saja, kamu harus siap dengan harga yang lebih tinggi dan ketersediaan produk yang masih terbatas.

Kapan Harus Memilih yang Mana?

Untuk konsumen umum, khususnya yang mencari motor listrik di bawah Rp50 juta, baterai LFP adalah pilihan terbaik saat ini. Keamanan, daya tahan, dan efisiensinya telah terbukti di lapangan.

Sementara itu, solid-state masih harus menunggu waktu hingga siap masuk ke pasar massal. Namun, perkembangan teknologi ini sangat menjanjikan. Dalam beberapa tahun ke depan, ketika biaya produksi menurun dan infrastruktur sudah siap, bukan tidak mungkin baterai solid-state akan menjadi standar baru motor listrik masa depan.