Fakta Tersembunyi Mobil Listrik 2025: Kelemahan yang Jarang Disadari Publik

Fakta Tersembunyi Mobil Listrik 2025
Sumber :
  • wuling

Lebih jauh, manfaat lingkungan dari mobil listrik tidak selalu seindah yang dibayangkan. Jika sumber listrik yang digunakan untuk mengisi baterai masih berasal dari energi fosil seperti batu bara atau gas, maka emisi karbon total (dari produksi hingga pemakaian) bisa tetap tinggi. Artinya, mobil listrik hanya benar-benar “ramah lingkungan” jika seluruh ekosistem energinya juga bersih.

Langit Timur Tengah Memanas! Iran Borong Puluhan Jet Su-35 dan J-10C, Siap Saingi F-35 Israel

Kemudian, ada pula biaya tersembunyi dalam kepemilikan mobil listrik yang sering luput dari perhitungan publik. Harga beli awalnya memang terus turun berkat inovasi teknologi, tetapi tetap saja lebih mahal dibanding mobil konvensional dengan kapasitas serupa. Model dengan baterai berdaya besar atau jarak tempuh jauh bisa menembus harga ratusan juta rupiah lebih tinggi. Meski ada subsidi dan insentif dari pemerintah, tidak semua daerah atau negara memberlakukan kebijakan serupa.

Selain itu, biaya penggantian baterai juga patut diperhitungkan. Setelah masa garansi habis, mengganti baterai bisa menguras kantong—bahkan mencapai separuh dari harga mobil baru. Faktor ini juga berpengaruh pada nilai jual kembali (resale value). Mobil dengan baterai yang sudah mulai menurun kemampuannya cenderung dijual dengan harga lebih murah, apalagi di tengah cepatnya perkembangan teknologi baterai baru yang lebih efisien dan tahan lama.

Tikus Bersarang di Mobil? Coba Trik Ini, Dijamin Kabur dalam Semalam!

Aspek keamanan dan privasi pun menjadi perhatian penting. Dalam era konektivitas tinggi, stasiun pengisian publik bisa menjadi pintu masuk bagi ancaman siber. Para peneliti menemukan bahwa jaringan charger yang saling terhubung berpotensi disalahgunakan untuk mengganggu kestabilan listrik di grid nasional. Selain itu, masih ada celah keamanan pada sistem standar dan interoperabilitas antarprodusen yang bisa menimbulkan risiko teknis di lapangan.

Di luar itu, ada pula dampak lingkungan yang sering terlewat dari perhatian publik: proses produksi dan daur ulang baterai. Pembuatan baterai membutuhkan material langka seperti kobalt, nikel, dan lithium yang sebagian besar ditambang dari wilayah dengan kondisi lingkungan dan sosial yang rawan. Penambangan ini bisa menyebabkan kerusakan ekosistem dan pencemaran jika tidak dikelola dengan benar. Setelah baterai tidak lagi layak pakai, pengelolaannya juga menjadi tantangan tersendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title
Motor Listrik Swap Baterai Terbaik di Indonesia: Jarak Tempuh Makin Jauh, Ganti Baterai Sekejap!