Harga Emas Sentuh Rekor 3 Pekan—Apakah Ini Awal Rally Jangka Panjang?
- emas mini
Kini, dengan pemerintah kembali beroperasi, pasar optimistis bahwa data yang dirilis akan mengonfirmasi perlambatan ekonomi, terutama:
- Kenaikan angka pengangguran
- Penurunan pertumbuhan upah
- Perlambatan belanja konsumen
Jika terbukti, The Fed kemungkinan besar akan melanjutkan siklus pelonggaran moneter.
Proyeksi Pasar: 80% Ekonom Prediksi The Fed Pangkas Suku Bunga Desember
Menurut jajak pendapat Reuters terhadap lebih dari 50 ekonom global, sekitar 80 persen memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan moneter pada 9–10 Desember 2025.
Proyeksi ini menjadi angin segar bagi emas. Pasar mulai memposisikan diri lebih awal, dengan aliran dana besar masuk ke ETF emas dan kontrak berjangka. Lonjakan harga emas dalam tiga pekan terakhir mencerminkan antisipasi kolektif terhadap kebijakan moneter yang lebih dovish.
Peran Emas sebagai Safe Haven di Tengah Ketidakpastian
Selain faktor moneter, emas juga mendapat dukungan dari sentimen safe haven. Ketidakpastian politik pasca-shutdown, ketegangan geopolitik global, serta kekhawatiran resesi teknis di AS dan Eropa membuat investor mencari aset yang stabil.
Emas memiliki sejarah panjang sebagai penyimpan nilai saat krisis. Dalam 20 tahun terakhir, harga emas kerap melonjak selama:
- Krisis keuangan 2008
- Pandemi 2020
- Invasi Rusia ke Ukraina 2022
Kini, kombinasi risiko makroekonomi dan ekspektasi pelonggaran The Fed menciptakan kondisi ideal bagi rally emas jangka menengah.
Analisis Teknis: Apakah Emas Akan Lanjutkan Penguatan?
Dari sisi teknis, harga emas spot telah menembus resistensi psikologis US$4.200. Jika momentum berlanjut, level berikutnya yang menjadi target adalah:
- US$4.250 (resistensi jangka pendek)
- US$4.300 (rekor tertinggi sepanjang masa)
Sementara itu, indikator Relative Strength Index (RSI) menunjukkan bahwa emas belum masuk wilayah overbought, memberi ruang bagi penguatan lebih lanjut.
Namun, investor tetap perlu waspada terhadap risiko reversal jika:
- Data ekonomi AS mengejutkan pasar dengan kekuatan tak terduga
- The Fed memberikan sinyal hawkish dalam komunikasi resminya
- Dolar AS menguat signifikan
- Implikasi bagi Investor Indonesia
Bagi investor domestik, kenaikan harga emas global berdampak langsung pada harga emas Antam dan UBS di Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, harga emas batangan sudah menunjukkan tren naik, mendekati Rp1,3 juta per gram.