Mobil Listrik Rp150 Jutaan Siap Masuk Indonesia, MAB Andalkan Teknologi Surya
- ilustrasi
Pasar kendaraan listrik di Indonesia kembali bergairah. Kali ini, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) bersiap menghadirkan mobil listrik terjangkau dengan banderol sekitar Rp150 jutaan. Kendaraan yang diberi nama Sun EV ini menjadi menarik karena dibekali teknologi panel surya, sekaligus akan diproduksi langsung di dalam negeri.
Langkah ini diambil setelah MAB resmi menjalin kerja sama strategis dengan Solarky Mobility Technologies (HK) Ltd dan PT Fortuna Ventura Investindo. Melalui kolaborasi tersebut, MAB akan bertanggung jawab penuh atas proses perakitan kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus memastikan standar kualitas dan keselamatan terpenuhi.
Founder MAB, Moeldoko, menegaskan bahwa kehadiran mobil listrik ini bukan sekadar soal harga murah. Lebih dari itu, MAB ingin menghadirkan kendaraan yang aman, berkualitas, dan mampu mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional. Menurutnya, Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar, tetapi juga harus menjadi basis produksi kendaraan listrik yang kuat.
Sejalan dengan itu, Direktur Utama MAB Kelik Irwantono menjelaskan bahwa pihaknya akan mengelola seluruh proses manufaktur, mulai dari perakitan, penyimpanan kendaraan jadi, hingga penyelesaian homologasi. Proses ini mencakup uji kualitas yang ketat serta sistem garansi untuk memastikan setiap unit yang dipasarkan sesuai dengan standar keselamatan dan performa.
Di sisi lain, Solarky Mobility Technologies berperan sebagai pemasok utama komponen dan teknologi. Perusahaan asal Hong Kong tersebut akan memastikan kelancaran pasokan material utama serta mendukung stabilitas produksi kendaraan listrik di Indonesia. Sementara itu, PT Fortuna Ventura Investindo akan fokus menangani distribusi dan penjualan, baik kepada jaringan dealer maupun konsumen akhir.
Untuk tahap awal, distributor berkomitmen melakukan pembelian sebanyak 2.000 unit pada tahun pertama kerja sama. Namun demikian, jumlah tersebut berpotensi meningkat hingga mencapai 10.000 unit per tahun, tergantung pada respons pasar dan kapasitas produksi yang disepakati bersama. Penyesuaian volume produksi akan dilakukan secara bertahap agar tetap selaras dengan permintaan konsumen.
Mobil listrik MAB ini nantinya akan dirakit di pabrik MAB yang berlokasi di Demak, Jawa Tengah. Keputusan memproduksi secara lokal dinilai strategis karena dapat menekan biaya, mempercepat distribusi, serta membuka peluang penyerapan tenaga kerja dalam negeri. Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah mendorong ekosistem kendaraan listrik nasional.
Model perdana yang akan dipasarkan dalam kerja sama ini adalah Sun V, sebuah mobil listrik kompak yang diposisikan sebagai mini SUV. Di pasar Indonesia, Sun V akan dipasarkan dengan merek MAB dan menyasar konsumen perkotaan yang membutuhkan kendaraan praktis, efisien, dan ramah lingkungan.
Dari sisi persaingan, Sun V akan berhadapan langsung dengan sejumlah mobil listrik mungil yang sudah lebih dulu hadir, seperti VinFast VF3, Wuling Air EV, Seres E1, Atto 1, hingga Changan Lumin. Meski begitu, kehadiran panel surya di atap menjadi nilai jual pembeda yang cukup kuat.
Secara dimensi, Sun V memiliki panjang 3.150 mm, lebar 1.490 mm, dan tinggi 1.700 mm, dengan ground clearance 190 mm. Ukuran ini membuatnya cukup ideal untuk penggunaan harian di perkotaan maupun jalan dengan kontur tidak rata. Rangka mobil yang menggunakan material aluminium juga diklaim ringan namun tetap kokoh.
Keunggulan utama Sun V terletak pada panel surya yang terpasang di bagian atap. Teknologi ini memungkinkan pengisian daya tambahan secara mandiri, sehingga membantu menjaga kapasitas baterai, terutama saat kendaraan diparkir di ruang terbuka. Meski bukan sumber utama, panel surya ini memberikan efisiensi ekstra bagi pengguna.
Dalam kondisi baterai penuh, Sun V diklaim mampu menempuh jarak hingga 200 kilometer. Sementara itu, akselerasi dari 0 hingga 50 km per jam hanya membutuhkan waktu sekitar 6 detik, cukup responsif untuk kebutuhan mobilitas sehari-hari.
Dengan kombinasi harga terjangkau, teknologi ramah lingkungan, serta produksi lokal, MAB optimistis Sun V dapat diterima pasar. Mobil listrik ini rencananya akan mulai dipasarkan pada tahun depan dengan harga mulai dari Rp150 jutaan, menjadikannya salah satu opsi kendaraan listrik termurah di Indonesia.