Sesumbar Strategi Bisnis Progresif, Ini Jajaran Direksi Baru LinkAja
- LinkAja
Gadget – Pada Mei yang lalu, LinkAja (PT Fintek Karya Nusantara) telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan. Perusahaan berdalih, kebijakan tersebut dilakukan karena perubahan signifikan dalam penyesuaian bisnis.
Tak butuh waktu lama, sebulan kemudian perusahaan mengumumkan jajaran direksi baru. Perubahan direksi tersebut dilakukan pada 21 Juni saat perusahaan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Hasil RUPST ini antara lain menyetujui penunjukan jajaran Direksi baru yang akan memimpin perusahaan ke depan. Selain itu juga menajamkan kembali strategi bisnis baru LinkAja yang akan memfokuskan diri ke bisnis model dua sisi (two-sided business model), yaitu tidak hanya menghadirkan layanan solusi finansial bagi konsumen Indonesia, namun juga menyediakan solusi finansial end-to-end bagi rantai pasok (supply chain) baik digital maupun tradisional, terutama yang berada di dalam ekosistem BUMN.
Dengan strategi model bisnis ini LinkAja optimis akan mencapai akselerasi pertumbuhan bisnis yang optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi para pemegang saham serta masyarakat Indonesia.
Susunan direksi baru LinkAja
Direksi LinkAja
- LinkAja
Untuk menjalankan fokus dan arahan baru ini, para pemegang saham PT Fintek Karya Nusantara dalam RUPST juga telah memutuskan jajaran Direksi baru bagi LinkAja yang akan mulai resmi menjabat pada tanggal 21 Juni 2022, yaitu:
- Yogi Rizkian Bahar, selaku Direktur Utama
- Widjayanto, selaku Direktur Operasi
- M. Rendi Nugraha, selaku Direktur Marketing
- Andri Qiantori, selaku Direktur Teknik
- Reza Ari Wibowo, selaku Direktur Keuangan dan Strategi
Sebagai pimpinan baru yang ditunjuk melalui RUPST, Yogi Rizkian Bahar menyampaikan visinya terhadap LinkAja ke depannya. Menurutnya, LinkAja merupakan satu-satunya perusahaan keuangan digital yang menyimpan potensi signifikan untuk menyasar dan mendukung ekosistem BUMN Indonesia melalui layanan finansial digital yang komprehensif.
"Dengan adanya arahan bisnis baru yang lebih fokus serta membangun fundamental bisnis, kami percaya bahwa LinkAja akan bertumbuh lebih pesat dan optimal, serta memberikan kontribusi positif pada proses akselerasi inklusi keuangan di Indonesia," ujarnya.
Dijelaskan lebih lanjut, dari sejak awal beroperasi tiga tahun lalu, LinkAja telah memfasilitasi program yang dijalankan oleh pemerintah. Di antaranya sebagai media penyaluran gaji maupun insentif pegawai BUMN, sarana penyaluran dana bantuan pemerintah seperti dana insentif Kartu Prakerja yang mencakup 33 provinsi dan 514 kabupaten/kota.