Xiaomi Berencana Hentikan Pembukaan Bootloader Global pada 2025, Apa Dampaknya?

Xiaomi Berencana Hentikan Pembukaan Bootloader Global pada 2025, Apa Dampaknya?
Sumber :
  • Xiaomi

Gadget – Xiaomi, salah satu produsen smartphone terkemuka dunia, dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah besar dalam kebijakan perangkat lunaknya. Menurut laporan terbaru, perusahaan ini mungkin akan menghentikan fitur pembukaan bootloader untuk pengguna global pada tahun 2025, mengikuti jejak kebijakan serupa di Tiongkok. Langkah ini tentu akan berdampak signifikan pada komunitas Xiaomi, yang selama ini menikmati kebebasan dalam kustomisasi perangkat mereka.

Motorola Edge 70 Siap Tantang iPhone Air, Tipis Cuma 6mm tapi Baterai Lebih Jumbo!

Apa Itu Bootloader Unlock?

Pembukaan bootloader adalah fitur penting yang memungkinkan pengguna untuk menginstal custom ROM, melakukan root pada perangkat, dan mendapatkan kontrol administratif penuh atas smartphone mereka. Selama bertahun-tahun, fitur ini menjadi daya tarik utama bagi pengguna Xiaomi, terutama mereka yang tech-savvy dan menyukai fleksibilitas untuk memodifikasi perangkat mereka sesuai kebutuhan.

Insta360 X4 Air Resmi Dirilis: Kamera Aksi 8K Paling Ringan, Harga Mulai Rp6 Jutaan

Namun, jika laporan mengenai penghentian pembukaan bootloader secara global ini benar, maka ini bisa menjadi akhir dari era kustomisasi bebas di perangkat Xiaomi. Banyak pengguna yang selama ini mengandalkan custom ROM untuk meningkatkan performa, memperbarui keamanan, atau menambahkan fitur unik yang tidak tersedia di perangkat standar.

Dampak Bagi Pengguna Global

Huawei FreeBuds SE 4 ANC Rilis di Indonesia, TWS Rp359 Ribu dengan Fitur Redam Bising 50 dB

Kebijakan penghentian bootloader unlock ini akan sangat membatasi kemampuan pengguna untuk melakukan modifikasi perangkat mereka. Selama ini, banyak pengguna Xiaomi di berbagai negara yang merasa nyaman menggunakan ROM kustom untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baik dari smartphone mereka. Baik untuk meningkatkan performa gaming, memperbarui perangkat lebih cepat tanpa harus menunggu pembaruan resmi, atau bahkan sekadar mendapatkan tampilan antarmuka yang lebih personal.

Jika Xiaomi benar-benar menghentikan akses ini, pengguna akan "terkunci" dengan software resmi Xiaomi tanpa opsi untuk melakukan modifikasi. Ini tentu saja akan menjadi pukulan bagi mereka yang mengandalkan kebebasan kustomisasi, yang selama ini menjadi salah satu alasan kuat memilih Xiaomi dibanding merek lain.

Alasan di Balik Kebijakan Ini

Langkah Xiaomi untuk membatasi bootloader unlocking di Tiongkok diperkirakan dipengaruhi oleh regulasi yang semakin ketat terkait keamanan data dan perangkat di negara tersebut. Selain itu, dengan peluncuran HyperOS 2.0 yang akan menjadi sistem operasi baru di Xiaomi 15 series, perusahaan tampaknya ingin lebih mengontrol perangkat lunak di ekosistem mereka, termasuk dengan mengunci bootloader secara permanen.

Halaman Selanjutnya
img_title