Sejarah Runtuhnya Blackberry, Peran Besar Layar Sentuh Menggantikan Qwerty!

Bagaimana Layar Sentuh Meruntuhan Kejayaan Blackberry
Sumber :
  • wikipedia

Gadget – Di awal 2000-an, Blackberry adalah nama besar di dunia komunikasi mobile. Ponsel ini terkenal dengan keyboard QWERTY fisiknya yang nyaman serta sistem email yang aman. Para pebisnis pun menjadikannya sebagai perangkat andalan. Namun, segalanya berubah saat smartphone berlayar sentuh mulai mendominasi. Inilah kisah bagaimana teknologi layar sentuh merevolusi industri dan mengakhiri kejayaan Blackberry.

1. Munculnya Teknologi Layar Sentuh

Itel City 100: HP Sejutaan Rasa Flagship! Desain Tipis, RAM 16GB, Tahan Air, dan Layar 90Hz

Awalnya, banyak orang ragu dengan ide ponsel tanpa tombol fisik. Namun, iPhone yang dirilis pada 2007 mengubah segalanya. Dengan desain minimalis dan antarmuka digital yang intuitif, layar sentuh membawa pengalaman baru bagi pengguna. Fitur seperti multi-touch, gesture, dan tampilan yang fleksibel membuat ponsel dengan keyboard fisik mulai kehilangan daya tariknya. Dalam waktu singkat, standar industri pun bergeser dari tombol fisik ke layar interaktif.

2. Blackberry yang Kesulitan Beradaptasi

Di saat pesaing mulai beralih ke layar sentuh, Blackberry tetap bertahan dengan ciri khasnya: keyboard fisik dan sistem keamanan tinggi. Meski masih diminati oleh sebagian pengguna, Blackberry lambat dalam menyesuaikan diri dengan tren baru. Sementara merek lain mengembangkan ekosistem aplikasi dan mengadopsi desain full-screen, Blackberry tetap mempertahankan formula lamanya. Akibatnya, ponsel mereka semakin sulit bersaing dengan perangkat yang lebih modern dan multifungsi.

3. Perubahan Selera Konsumen

Pertarungan iPhone 16 Series: Pilih iPhone 16, 16 Plus, atau 16e?

Seiring berjalannya waktu, orang mulai melihat keunggulan layar sentuh dibanding keyboard fisik. Layar yang lebih besar memungkinkan pengalaman yang lebih fleksibel, mulai dari navigasi aplikasi hingga konsumsi media. Sementara itu, Blackberry semakin terlihat ketinggalan zaman. Tren media sosial, gaming, dan streaming semakin populer, dan ponsel berlayar sentuh menawarkan pengalaman yang jauh lebih baik untuk aktivitas ini. Akibatnya, permintaan terhadap Blackberry pun terus menurun.

Halaman Selanjutnya
img_title