Chip AI Nvidia Grace Blackwell Mampu Proses 1.000 Triliun Operasi/Dtk, Ini Keunggulannya
- Nvidia
Gadget – Nvidia kembali mendominasi industri AI dengan meluncurkan chip Grace Blackwell, yang diklaim mampu memproses 1.000 triliun operasi komputasi AI per detik.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Nvidia, Jensen Huang, dalam ajang GTC 2025, di mana Nvidia juga memperkenalkan superkomputer AI Persona berbasis teknologi terbaru ini.
Superkomputer AI Baru: DGX Spark dan DGX Station
Dua superkomputer AI baru diperkenalkan dalam acara ini:
1. DGX Spark
- Sebelumnya dikenal sebagai Project Digits.
- Mampu memproses hingga 1.000 triliun operasi komputasi per detik.
- Menggunakan chip terbaru Nvidia GB10 Grace Blackwell Superchip.
2. DGX Station
- Workstation AI dengan performa tinggi.
- Ditenagai Nvidia GB300 Grace Blackwell Ultra Desktop Superchip.
- Dilengkapi memori 784GB untuk menangani pemrosesan AI lebih kompleks.
Kedua mesin ini dirancang untuk membantu perusahaan mengembangkan, menyempurnakan, dan menjalankan model AI dalam skala besar—baik di pusat data maupun di edge computing.
“Seperti inilah seharusnya komputer masa depan,” ujar Huang dalam presentasinya.
Teknologi AI Masa Depan: Apa yang Ditawarkan Nvidia?
Chip Grace Blackwell membawa peningkatan signifikan dalam efisiensi dan daya komputasi AI. Beberapa keunggulannya:
Kecepatan Proses Luar Biasa
1.000 triliun operasi per detik memungkinkan pelatihan model AI lebih cepat.
Efisiensi Daya Lebih Baik
Optimalisasi konsumsi energi untuk pusat data dan AI edge computing.
Dukungan untuk Model AI Skala Besar
Cocok untuk pengembangan AI generatif, pemrosesan bahasa alami (NLP), dan deep learning.
Kapan Produk Ini Tersedia?
- DGX Spark sudah tersedia untuk dibeli mulai sekarang.
- DGX Station akan diluncurkan pada akhir tahun 2025 melalui mitra manufaktur besar seperti Asus, Dell, HP, Lenovo, dan Boxx.
DeepSeek AI: Kompetitor atau Pendorong Pasar AI?
Menariknya, di tengah dominasi Nvidia, CEO Jensen Huang juga menyoroti peran DeepSeek—startup AI asal China yang sedang naik daun.
DeepSeek dikenal dengan model AI R1, yang diklaim lebih efisien dalam pre-training dan pasca-pelatihan (reasoning).
Namun, menurut Huang, meski R1 dapat meningkatkan efisiensi model AI, proses reasoning tetap membutuhkan daya komputasi tinggi—area di mana Nvidia masih menjadi pemain utama.