Mulai 2025, Anak-anak Tak Bebas Lagi Akses Media Sosial di Negara Ini

Mulai 2025, Anak-anak Tak Bebas Lagi Akses Media Sosial di Negara Ini
Sumber :
  • Internet Safety Statistic

Gadget – Di tengah pesatnya perkembangan digital, banyak negara mulai mengambil langkah tegas dengan menerapkan batas usia bagi anak-anak untuk mengakses platform digital. Tujuannya jelas: melindungi mereka dari risiko paparan konten tidak sesuai usia, pencurian data, hingga kecanduan game online.

Setiap Negara Punya Aturan Sendiri

1. Australia: Minimal Usia 16 Tahun

Serial Adolescence: Ketika Ideologi Incel Mengancam Remaja di Era Digital

Australia menetapkan usia minimum 16 tahun untuk mengakses media sosial. Aturan ini akan berlaku mulai Desember 2025 lewat Undang-Undang Amandemen Keamanan Daring.

2. Amerika Serikat: Usia Minimum 13 Tahun

Berdasarkan COPPA, anak-anak di bawah 13 tahun wajib mendapat izin orang tua sebelum menggunakan layanan digital. Denda atas pelanggaran bisa mencapai USD 50 ribu per kasus.

3. China: Batas Ketat Sesuai Usia

Meta Luncurkan Teen Accounts di Facebook & Messenger, Apa Dampaknya?

Tiongkok membatasi akses internet anak sesuai usia:

Pemerintah juga memblokir akses malam hari secara otomatis.

4. Uni Eropa: Rentang Usia 13–16 Tahun

Melalui GDPR, anak di bawah 16 tahun wajib dapat persetujuan orang tua untuk memproses data digital. Negara anggota UE boleh menurunkan batas ke 13 tahun.

5. Jepang: Maksimal 60 Menit per Hari

Kagawa Gaming Law membatasi waktu bermain game anak-anak:

  • Hari sekolah: maksimal 1 jam

  • Akhir pekan: 1,5 jam
    Penggunaan ponsel dihentikan pukul 9–10 malam tergantung usia.

6. Vietnam: Persetujuan Orang Tua Wajib

Anak di bawah 16 tahun harus mendaftar akun digital dengan data orang tua. Batas game online: 60 menit per sesi, maksimal 3 jam per hari.

Tantangan: Verifikasi Usia dan Peran Orang Tua

Meski kebijakan sudah ada, verifikasi usia digital masih jadi kendala utama. Banyak platform belum memiliki sistem validasi usia yang efektif tanpa melanggar privasi.

Selain itu, peran orang tua tetap krusial. Tanpa pendampingan dan edukasi digital yang memadai, regulasi usia bisa jadi hanya formalitas.

Kebijakan batas usia digital kini menjadi tren global demi menciptakan ruang digital yang aman bagi anak. Tapi tantangannya tidak ringan. Teknologi validasi usia dan kolaborasi aktif dari orang tua menjadi kunci keberhasilannya.

Apakah Indonesia juga siap mengadopsi pendekatan serupa?

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget