Perang Dagang Memanas! Trump Ingin Produksi iPhone di AS, Realistis?

Perang Dagang Memanas! Trump Ingin Produksi iPhone di AS, Realistis?
Sumber :
  • Apple

Gadget – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menggemparkan dunia dengan kebijakan tarif impor barunya. Mulai 9 April 2025, Trump menaikkan tarif impor produk dari China hingga 104 persen. Langkah ini merupakan bagian dari perang dagang yang semakin memanas antara AS dan China.

iPhone Fold Sebentar Lagi Rilis! Ini Bocoran Desain & Fitur Pendingin Canggihnya

Namun, yang paling menarik perhatian adalah keyakinan Trump bahwa Apple dapat memproduksi iPhone di dalam negeri. Menurutnya, AS memiliki tenaga kerja, sumber daya, dan infrastruktur yang cukup untuk mengambil alih produksi yang selama ini didominasi China.

Benarkah langkah ini mungkin dilakukan? Ataukah ini hanya optimisme berlebihan dari Trump?

Masih Layak Pakai! Deretan iPhone Lawas yang Bertahan Tanpa Update iOS

Apple Diminta Produksi iPhone di AS

Dalam sebuah pernyataan resmi, Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa Trump ingin perusahaan seperti Apple memindahkan manufakturnya ke AS agar terhindar dari tarif tinggi.

iPhone Tidak Lagi Didukung Apple? Ini Dampaknya untuk Kamu

Bahkan, Trump menyebut investasi Apple sebesar 500 miliar dolar AS (Rp 8.483 triliun) di AS sebagai bukti kesiapan perusahaan itu untuk mulai memproduksi iPhone secara lokal.

Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu. Investasi Apple tersebut lebih berfokus pada pembangunan infrastruktur Private Cloud Compute, bukan untuk memindahkan lini produksi iPhone ke AS.

Mengapa Produksi iPhone di AS Sangat Sulit?

1. Rantai Pasokan Global yang Kompleks

Membangun iPhone bukan sekadar soal perakitan. Proses ini melibatkan ribuan komponen dari berbagai negara. Beberapa contoh:

  • Kamera: Diproduksi di Jepang
  • Prosesor: Dibuat di Taiwan
  • Layar: Dipasok dari Korea Selatan
  • Memori: Dihasilkan di Amerika Serikat

Selain itu, bahan baku seperti mineral langka juga berasal dari 79 negara. Banyak di antaranya tidak tersedia di AS, sehingga tetap harus diimpor.

2. Keunggulan China dalam Manufaktur

CEO Apple, Tim Cook, telah berulang kali menegaskan bahwa alasan utama Apple memilih China bukan sekadar upah murah, tetapi karena keahlian manufaktur negara itu yang tak tertandingi.

"Dalam hal keterampilan manufaktur, China jauh lebih maju. Mereka memiliki insinyur dalam jumlah besar, sesuatu yang sulit ditemukan di AS," ujar Cook dalam wawancara tahun 2017.

Ia menambahkan bahwa jika di AS hanya bisa mengisi satu ruangan kecil dengan insinyur berpengalaman dalam tooling dan manufaktur presisi, di China jumlahnya bisa mencapai beberapa lapangan sepak bola.

Halaman Selanjutnya
img_title