Duolingo Terapkan AI, Mulai Gantikan Pekerja Kontrak dalam Proses Otomatisasi
- duolingo
Namun, von Ahn menegaskan bahwa langkah tersebut tidak akan mempengaruhi karyawan penuh waktu. Ia menambahkan, “Tanpa AI, kami akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengembangkan konten kami dan menyampaikannya kepada lebih banyak pelajar. Kami berutang kepada para pelajar untuk memberikan konten ini secepat mungkin.”
Duolingo dan Pendekatan Berani terhadap AI
Duolingo tidak ragu untuk menunjukkan dukungannya terhadap kecerdasan buatan. Dalam panggilan hasil kuartalan tahun lalu, mereka memperkenalkan Lily, chatbot AI yang dimodelkan setelah karakter berbulu ungu dalam aplikasi Duolingo. Von Ahn bahkan bercanda, "Seiring berjalannya waktu, dia akan melakukan lebih banyak tugas saya, dan saya bisa pensiun."
Pendekatan berani Duolingo terhadap AI tampaknya telah membuahkan hasil. Saham perusahaan mengalami kenaikan 68% selama setahun terakhir, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan berbayar mereka. Selain itu, Duolingo juga mulai mengembangkan kursus baru di luar pembelajaran bahasa, seperti kursus catur dan musik.
Duolingo Bukan Satu-satunya yang Mengadopsi AI Secara Cepat
Langkah Duolingo ini sejalan dengan tren yang semakin berkembang di dunia teknologi. Sejumlah perusahaan besar kini memandang AI sebagai hal yang penting dalam operasional mereka. Sebagai contoh, CEO Uber, Dara Khosrowshahi, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya bahwa terlalu sedikit karyawan yang memahami cara menggunakan AI, yang mendorong perusahaan untuk meluncurkan program pelatihan baru. “Belajar menggunakan AI untuk mengode akan menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di Uber dalam setahun ke depan,” ungkapnya.
Serupa dengan itu, CEO Shopify, Tobias Lütke, menyatakan bahwa kecakapan AI kini merupakan kewajiban bagi semua karyawan di perusahaannya. Ia menegaskan bahwa tim harus membuktikan bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan tugas menggunakan AI sebelum meminta penambahan staf.