Desain HP Tipis Kembali Jadi Tren di 2025, Apa Keuntungan & Risikonya?
- Istimewa
Tahun 2025 jadi comeback kuat desain hp tipis. Simak tren terbaru dari Samsung dan Apple serta tantangan penggunaan smartphone ultra tipis.
Gadget – Tahun 2025 menjadi momen kebangkitan bagi desain hp tipis yang sempat redup beberapa tahun lalu. Dua raksasa teknologi, Samsung dan Apple, tampaknya kembali mempertaruhkan desain ramping sebagai daya tarik utama produk andalan mereka.
Tren Desain HP Tipis Kembali Menggeliat
Kabarnya, Samsung telah meluncurkan Galaxy S25 Edge, sedangkan Apple disebut tengah menyiapkan iPhone 17 Slim dengan ketebalan jauh lebih rendah dari pendahulunya.
Smartphone Ultra Tipis: Keren tapi Banyak Konsekuensi
Meski terlihat elegan dan modern, smartphone ultra tipis tidak selalu nyaman untuk penggunaan sehari-hari. Salah satu contoh ekstrem adalah Oppo R5 (2015) yang hanya setebal 4,85 mm. Namun, baterai kecil 2.000 mAh membuat usia pemakaiannya sangat singkat.
Kasus serupa juga terjadi pada beberapa model terbaru. Rafael (21), mahasiswa pengguna ponsel ramping, mengatakan bahwa perangkat tersebut cepat panas saat digunakan untuk aktivitas berat seperti editing video. “Awalnya kelihatan keren dan ringan, tapi setelah dipakai lama ternyata boros baterai dan mudah overheat,” ujarnya.
Elice (19) menambahkan bahwa bodi terlalu tipis memberikan kesan rapuh. “Beberapa kali aku taruh di saku celana, rasanya kayak gampang bengkok. Kurang mantap kalau dibawa aktivitas normal.”
Inovasi Baru di Dunia Ponsel Lipat
Di tengah comeback desain hp tipis, produsen juga terus berinovasi dalam kategori ponsel lipat. Awalnya, Samsung Galaxy Fold memiliki ketebalan hingga 15,5 mm saat dilipat, membuatnya kurang praktis.
Kini, Honor Magic V3 berhasil mencatatkan ketebalan hanya 9,3 mm saat terlipat dan 4,4 mm saat dibuka—lebih tipis dari banyak smartphone non-lipat.
Perkembangan ini membuktikan bahwa industri masih terus mencari titik optimal antara estetika dan fungsionalitas. Meskipun begitu, para ahli memperingatkan bahwa pengurangan ketebalan seringkali berimbas pada kapasitas baterai, performa kamera, dan bahkan daya tahan struktur fisik perangkat.
Sebagai gambaran, iPhone 17 Slim dikabarkan akan memiliki ketebalan antara 5,5 hingga 6,25 mm, turun drastis dari ketebalan iPhone 16 yang mencapai 7,8 mm.
Tanpa konfirmasi resmi, banyak analis menduga Apple harus mengorbankan beberapa fitur penting demi mencapai angka ketebalan yang sangat kompetitif.
Keseimbangan Antara Gaya dan Fungsi
Industri smartphone saat ini mulai sepakat bahwa ketebalan ideal berada di kisaran 7–10 mm. Ukuran ini dinilai cukup nyaman untuk genggaman, tanpa mengorbankan kapasitas baterai atau kualitas kamera. Meski begitu, minat terhadap smartphone ultra tipis tetap tinggi di segmen pasar tertentu.
Bagi penggemar gaya minimalis dan penampilan premium, desain ramping bisa jadi nilai tambah besar. Namun, untuk pengguna yang lebih mementingkan performa dan daya tahan, ponsel dengan ketebalan moderat mungkin tetap menjadi pilihan terbaik.
Pertanyaan akhirnya: apakah desain hp tipis benar-benar dibutuhkan konsumen? Mungkin jawabannya tergantung pada prioritas masing-masing pengguna. Tapi satu hal yang pasti, tren ini kembali menjadi sorotan utama di dunia gadget tahun 2025.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |