Mengapa Negara-Negara Arab Tampak Diam soal Palestina? Ini Penjelasannya

Rakyat Palestina Tak Gentar Hadapi Israel
Sumber :
  • lifeworks

Isu Palestina selalu menyentuh hati umat Muslim dan masyarakat dunia. Namun, banyak yang bertanya-tanya, mengapa negara-negara Arab seperti bungkam dan terlihat pasif dalam menghadapi agresi Israel terhadap Palestina? Apakah mereka benar-benar diam? Atau ada alasan tertentu di balik sikap mereka?

Gagal Cegah Serangan Hamas, Ini Daftar Jenderal Israel yang Dipecat

Ternyata, jawabannya tidak sesederhana yang terlihat. Ada banyak faktor politik, ekonomi, keamanan, dan kepentingan nasional yang membuat sebagian besar negara Arab terlihat tidak tegas. Berikut adalah penjabaran lengkapnya.

1. Berbeda Kepentingan, Berbeda Arah

Heboh! Netanyahu Tiba-tiba Kunjungi Tentara Israel di Suriah

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa setiap negara Arab punya kepentingan nasional yang berbeda. Kini, banyak negara Arab lebih fokus pada isu dalam negeri seperti pembangunan ekonomi, stabilitas politik, dan hubungan internasional yang menguntungkan.

Misalnya, Arab Saudi sedang giat mendorong transformasi ekonomi lewat Visi 2030, yang menekankan modernisasi dan investasi global. Sementara itu, Mesir lebih mengutamakan stabilitas dalam negeri dan menjaga hubungan damai dengan Israel yang telah dibangun sejak Perjanjian Camp David 1979.

Israel Gempur Gaza, 33 Warga Tewas dalam 24 Jam, Tank Israel Menerobos Garis Gencatan Senjata

2. Normalisasi Hubungan Lewat Perjanjian Abraham

Sejak tahun 2020, beberapa negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan mulai membuka hubungan diplomatik dengan Israel lewat Abraham Accords.

Langkah ini diambil karena alasan ekonomi dan teknologi. Mereka percaya bahwa berdamai dengan Israel bisa membawa manfaat langsung, seperti kerja sama investasi, teknologi pertanian, hingga keamanan siber. Namun, hal ini juga membuat mereka terlihat menjauh dari perjuangan Palestina.

3. Kelelahan Politik dan Masalah Dalam Negeri

Tak sedikit negara Arab yang kini tengah dililit konflik dan krisis dalam negeri. Contohnya:

  • Suriah masih bergelut dengan perang saudara.

  • Yaman mengalami konflik berkepanjangan yang memicu krisis kemanusiaan.

  • Lebanon menghadapi krisis ekonomi dan ketidakstabilan politik.

Dengan kondisi ini, fokus mereka pun lebih banyak tertuju pada penyelamatan kondisi domestik dibanding intervensi luar.

4. Tekanan dari Negara Barat

Banyak negara Arab yang punya ketergantungan ekonomi dan militer terhadap Amerika Serikat dan sekutunya. AS sendiri adalah pendukung utama Israel.

Maka tak heran, negara-negara Arab cenderung berhati-hati dalam mengambil sikap, agar tidak kehilangan bantuan militer, dukungan diplomatik, atau investasi asing yang selama ini menopang perekonomian mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title