Sony Diam-diam Alihkan Produksi Xperia Flagship ke Pabrik Pihak Ketiga, Ini Faktanya!

Gadget – Sony secara diam-diam mengubah strategi produksi smartphone flagship Xperia mereka dengan memperluas kerja sama kepada produsen OEM pihak ketiga. Media Jepang Sumaho Digest melaporkan bahwa Sony kini sepenuhnya meng-outsource produksi ponsel high-end mereka, meninggalkan proses manufaktur internal yang selama ini dilakukan di pabrik-pabrik utama di Thailand dan Tiongkok.

Perubahan Informasi di Situs Resmi Sony

Pada pertengahan Mei 2025, Sony memperbarui informasi di situs resmi mereka terkait basis produksi utama di luar negeri. Menariknya, kategori "smartphone" sudah tidak lagi tercantum sebagai produk yang diproduksi di pabrik Chonburi dan Bang Khadi di Thailand, serta pabrik Wuxi di Tiongkok yang sebelumnya menjadi pusat produksi seri Xperia. Hal ini menandakan bahwa Sony tidak lagi memproduksi smartphone secara langsung di fasilitas tersebut.

Bukti Produksi Xperia 1 VII di Pabrik Pihak Ketiga

Sebuah klaim dari pengguna Reddit pada awal tahun ini mengungkap bahwa produksi Xperia 1 VII telah dipindahkan dari pabrik di Thailand ke pabrik di Tiongkok. Unit Xperia 1 VII yang diterima pengguna tersebut jelas bertuliskan label "Made in China". Informasi ini kemudian dikonfirmasi kembali melalui pembaruan situs resmi Sony dan laporan media teknologi lainnya.

Alasan Strategis Sony Mengalihdayakan Produksi

Langkah Sony mengalihdayakan produksi smartphone flagship ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor strategis:

• Efisiensi biaya operasional: Mengurangi beban biaya tenaga kerja dan fasilitas manufaktur.
• Fokus pada inovasi inti: Memprioritaskan riset dan pengembangan teknologi kamera, layar, dan perangkat lunak Xperia.
• Fleksibilitas produksi: Memudahkan penyesuaian volume produksi sesuai tren pasar.
• Pengurangan risiko investasi: Mengurangi risiko terkait pengelolaan fasilitas manufaktur dan rantai pasokan.

Strategi ini juga mengikuti tren industri smartphone global, di mana banyak merek ternama mulai mengalihdayakan produksi ke pihak ketiga demi efisiensi dan fokus pada aspek desain serta inovasi.

Dampak dan Tantangan bagi Sony

Walaupun mengalihdayakan produksi dapat meningkatkan profitabilitas dan fleksibilitas, Sony menghadapi tantangan dalam menjaga standar kualitas dan ciri khas desain yang selama ini menjadi keunggulan Xperia. Pengawasan ketat dan koordinasi dengan produsen pihak ketiga menjadi kunci keberhasilan strategi jangka panjang Sony di pasar smartphone yang sangat kompetitif.

Sony dan Posisi di Pasar Smartphone

Sony, yang dulu menjadi pemain kuat di industri smartphone dan bersaing dengan merek seperti HTC, LG, dan Samsung, kini semakin menjauh dari pasar global. Penurunan daya saing harga akibat dominasi ponsel pabrikan Tiongkok membuat Sony harus keluar dari beberapa pasar, termasuk Indonesia. Meski demikian, Sony tetap mempertahankan lini Xperia dengan strategi manufaktur baru ini.

Perbandingan dengan Industri Smartphone Lain

Langkah Sony ini mirip dengan strategi Samsung yang mengintegrasikan chip Exynos 2500 di ponsel lipat Galaxy Z Flip7 untuk menekan biaya dan meningkatkan daya saing. Samsung juga mengadopsi model produksi yang fleksibel dan efisien untuk menghadapi persaingan pasar global.

Kesimpulan: Masa Depan Xperia di Tangan Pihak Ketiga

Sony telah mengambil langkah besar dengan menyerahkan produksi smartphone flagship Xperia mereka kepada manufaktur pihak ketiga. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan memungkinkan Sony fokus pada pengembangan teknologi inti. Namun, Sony harus memastikan kualitas dan inovasi tetap terjaga agar bisa bersaing di pasar smartphone kelas atas yang sangat kompetitif.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram	@gadgetvivacoid
Facebook	Gadget VIVA.co.id
X (Twitter)	@gadgetvivacoid
Whatsapp Channel	Gadget VIVA
Google News	Gadget