Penjualan Smartphone 2025: Apple Geser Samsung di Indonesia
- Istimewa
Apple menjadi pemimpin penjualan smartphone 2025 di Indonesia dengan pangsa pasar 19%, menggeser Samsung.
Gadget – Berdasarkan laporan dari Counterpoint Research, Apple berhasil meraih posisi teratas dalam pangsa pasar HP Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025.
iPhone menjadi andalan utama yang membawa Apple mencatatkan 19% pangsa pasar, melampaui dominasi Samsung yang sebelumnya menduduki peringkat pertama. Pencapaian ini menunjukkan kekuatan brand Apple di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, meskipun di beberapa negara besar seperti Amerika Serikat dan Eropa penjualannya stagnan atau bahkan turun.
Pertumbuhan double-digit yang dialami Apple di Jepang, India, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara menjadi faktor penting dalam pencapaian global mereka. Di Indonesia sendiri, permintaan tinggi untuk berbagai model iPhone, baik flagship maupun varian lebih terjangkau, memberikan kontribusi signifikan bagi penguasaan pasar tersebut.
Samsung Alami Keterlambatan, Xiaomi Konsisten di Peringkat Ketiga
Samsung harus puas menempati posisi kedua setelah Apple dengan pangsa pasar 18%. Penyebab utamanya adalah keterlambatan peluncuran seri Galaxy S25 di awal tahun.
Meski begitu, momentum peluncuran Galaxy S25 series pada Maret 2025 mampu memicu pertumbuhan dua digit, terutama untuk varian Ultra yang tetap diminati oleh penggemar teknologi premium.
Di belakang Samsung, Xiaomi masih bertahan di posisi ketiga dengan 14% pangsa pasar global. Kesuksesan Xiaomi didukung oleh strategi harga kompetitif dan inovasi produk di segmen menengah hingga flagship.
Sementara itu, Vivo dan Oppo masing-masing meraih 8% pangsa pasar, sedangkan Honor, Huawei, dan Motorola mulai menunjukkan pertumbuhan yang pesat di beberapa wilayah strategis.
Pertumbuhan Industri Smartphone dan Tantangan Ekonomi
Setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2023, industri smartphone secara global mulai pulih. Namun, ada tantangan besar yang mengintai di sepanjang 2025, salah satunya adalah ketidakpastian ekonomi akibat perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Trump. Hal ini dikhawatirkan bisa membuat konsumen menunda pembelian perangkat baru.
Selain itu, perkembangan teknologi seperti GenAI (Generative Artificial Intelligence) dan smartphone lipat diprediksi akan terus berkembang. Vendor dituntut untuk lebih cermat dalam membaca permintaan pasar agar tidak terjebak overstock atau justru kehabisan stok saat permintaan meningkat.
Meski secara jangka panjang pasar smartphone dinilai stabil, Counterpoint memperkirakan bahwa selama 2025, jumlah pengapalan smartphone dunia kemungkinan akan mengalami penurunan year-on-year.
Hal ini menjadi peringatan bagi para produsen untuk lebih fokus pada inovasi serta efisiensi produksi guna menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |