7 Fakta Mengejutkan Virus ILOVEYOU yang Lumpuhkan Dunia Lewat Email
- freepik.com/Frolopiaton Palm
Gadget – Pada tahun 2000, saat internet mulai merambah ke banyak rumah dan email menjadi alat komunikasi utama, dunia dikejutkan oleh sebuah serangan siber yang luar biasa. Pada pagi 5 Mei 2000, jutaan pengguna di seluruh dunia menerima email dengan subjek “ILOVEYOU” dan lampiran berbahaya bernama “LOVE-LETTER-FOR-YOU.TXT.vbs”. Virus ini bukan sekadar pesan cinta biasa, melainkan awal dari salah satu serangan malware paling masif dan merusak dalam sejarah teknologi.
1. Awal Mula Virus ILOVEYOU: Ide Skripsi yang Berujung Bencana
Virus ILOVEYOU diciptakan oleh Onel de Guzman, seorang mahasiswa dari AMA Computer College di Filipina. Awalnya, program ini dirancang untuk mencuri password internet karena keterbatasan biaya akses dial-up yang mahal. Ide ini diajukan sebagai skripsi namun ditolak karena dianggap tidak etis. Meski demikian, Onel tetap mengembangkan program tersebut hingga menjadi virus yang menyebar secara global.
2. Cara Penyebaran Virus: Email dengan Lampiran .vbs yang Menipu
Virus ini pertama kali muncul di Pandacan, Manila, Filipina pada 4 Mei 2000. Ia menyebar melalui email dengan subjek “ILOVEYOU” dan lampiran berformat VBScript (.vbs) yang tampak seperti file teks biasa karena ekstensi file disembunyikan oleh sistem Windows. Ketika pengguna membuka lampiran tersebut, virus langsung aktif dan mulai menginfeksi komputer, sekaligus menyebar ke seluruh kontak email korban melalui Microsoft Outlook.
3. Kerusakan Data yang Parah: Menghapus dan Menimpa File Penting
Setelah aktif, virus ini merusak berbagai jenis file penting, mulai dari dokumen, foto, hingga file sistem. Virus ini juga menimpa file-file tersebut sehingga banyak komputer menjadi tidak dapat digunakan. Penyebaran yang cepat melalui buku alamat email membuat virus ini sulit dihentikan dan menyebabkan kerusakan data yang luas.
4. Kerugian Global Miliaran Dolar AS
Dalam waktu kurang dari dua minggu, ILOVEYOU berhasil menginfeksi lebih dari 45 juta komputer di seluruh dunia, sekitar 10 persen dari total perangkat yang terhubung ke internet saat itu. Kerugian yang ditimbulkan mencapai 10 hingga 15 miliar dolar AS, meliputi biaya pemulihan data, penggantian perangkat, dan kerugian produktivitas di berbagai sektor bisnis dan pemerintahan.
