YouTube Genjot Kebijakan Baru, 8 Jenis Konten Ini Tak Lagi Bisa Dimonetisasi!
- Youtube
Gadget – Mulai 15 Juli 2025 , YouTube resmi meluncurkan kebijakan baru terkait monetisasi konten. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa hanya konten dengan nilai orisinalitas tinggi yang dapat dinikmati secara finansial oleh para kreator. Diperkirakan sekitar 30 persen konten akan kehilangan akses untuk dimonetisasi akibat perubahan ini.
Kebijakan ini juga menjadi respons terhadap meningkatnya jumlah konten repost , AI-generated , dan konten lain yang dianggap kurang memberikan nilai tambah bagi penonton. Berikut adalah delapan jenis konten YouTube yang tidak lagi bisa dimonetisasi mulai tanggal tersebut.
1. Narasi atau Cerita Berulang yang Minim Variasi
Konten berupa narasi atau cerita yang selalu mengikuti pola yang sama tanpa adanya inovasi atau pengembangan cerita jelas masuk dalam daftar konten non-monetizable. Video seperti ini sering kali gagal memberikan sudut pandang baru kepada penonton dan kurang menunjukkan kreativitas dari sang kreator.
2. Slideshow Gambar atau Teks Berjalan
Slideshow gambar atau teks berjalan yang minim interaksi atau sentuhan personal dari kreator juga tidak lagi memenuhi syarat untuk dimonetisasi. Format ini dianggap sebagai konten pasif karena tidak ada upaya nyata untuk melibatkan penonton atau menambah nilai pada materi yang ditampilkan.
3. Potongan Film, Acara TV, atau Video Kreator Lain Tanpa Sentuhan Kreatif
Konten yang hanya merepost potongan film, acara TV, atau video milik kreator lain tanpa modifikasi signifikan tidak akan bisa dimonetisasi. Untuk tetap layak, kreator harus mengolah ulang materi tersebut dengan cara menambahkan narasi, analisis, atau interpretasi mereka sendiri agar menciptakan karya baru yang autentik.
4. Kompilasi Musik yang Hanya Diubah Kecepatan atau Pitch-nya
Kompilasi musik yang hanya diubah kecepatan atau pitch-nya tanpa interpretasi lebih lanjut juga termasuk dalam larangan ini. Perubahan semacam itu dianggap tidak cukup untuk menjadikan konten tersebut sebagai karya baru. Kreator harus menawarkan kontribusi lebih, seperti remix atau cover kreatif, agar tetap memenuhi standar orisinalitas.
5. Repost dari Platform Lain Tanpa Pengolahan Ulang
Video yang hanya diunggah ulang dari platform lain seperti TikTok, Instagram, atau Facebook tanpa adanya sentuhan kreatif dari kreator juga tidak akan bisa dimonetisasi. Hal ini bertujuan untuk mendorong kreator agar lebih fokus pada produksi konten asli dan unik.
6. Konten yang Hanya Menampilkan Reaksi Non-Verbal
Video yang hanya menampilkan reaksi non-verbal seperti ekspresi wajah tanpa tambahan narasi atau komentar juga tidak memenuhi syarat. Konten semacam ini dianggap kurang bernilai karena tidak ada keterlibatan aktif dari kreator dalam menyampaikan pemikiran atau opini.
7. Konten yang Dibuat Secara Massal Menggunakan Template Sama
Konten yang dibuat menggunakan template yang sama secara massal juga tidak lagi bisa dimonetisasi. Pola ini dianggap tidak mencerminkan kreativitas dan cenderung repetitif, sehingga gagal memberikan pengalaman baru bagi penonton.
8. Video Unduhan dari Sumber Online Lain Tanpa Modifikasi
Video yang diunduh dari sumber online lain dan langsung diunggah tanpa modifikasi apa pun juga tidak memenuhi standar orisinalitas. Untuk tetap layak dimonetisasi, kreator harus menambahkan elemen-elemen baru seperti narasi, efek visual, atau analisis mendalam.
Kesimpulan: Kenapa Orisinalitas Jadi Fokus Utama?
Dengan diterapkannya kebijakan baru ini, YouTube berharap para kreator lebih berfokus pada penciptaan konten autentik dan bernilai tambah. Meskipun beberapa jenis konten mungkin kehilangan peluang monetisasi, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas keseluruhan platform serta mendukung kreator-kreator yang benar-benar berdedikasi dalam menghasilkan karya orisinal.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |