Oppo Gunakan AI AndesGPT untuk Layanan Purna Jual 24 Jam, Apakah Efektif?
- Oppo
Saat ini, sekitar 60 persen pengguna Oppo di seluruh dunia sudah bisa mengakses layanan purna jual berbasis AI ini. Target Oppo hingga akhir 2025 adalah memperluas jangkauan ke 21 negara dan menambah platform layanan seperti Facebook, Line, serta Zalo. Ini menunjukkan komitmen Oppo mengembangkan ekosistem layanan digitalnya secara lebih menyeluruh dan adaptif dengan kebutuhan berbagai pasar.
Tantangan dan Keterbatasan dalam Implementasi AI Layanan Purna Jual
Meskipun sistem ini menjanjikan efisiensi, ada beberapa tantangan yang masih mengemuka. Misalnya, efektivitas AI dalam menangani keluhan yang tidak umum atau ragam bahasa sehari-hari yang bisa berbeda antar daerah masih menjadi pertanyaan. Kondisi ini terutama terasa bagi konsumen di wilayah dengan koneksi internet yang kurang stabil atau bagi pengguna yang belum terbiasa dengan layanan digital.
Selain itu, meski AI mampu mengurangi beban staf, pengalaman nyata menunjukkan bahwa banyak pelanggan cenderung lebih memilih berinteraksi langsung dengan staf manusia. AI sering kali masih memberikan pilihan jawaban yang terlalu sederhana dan tidak relevan dengan keluhan spesifik pengguna, sehingga dianggap kurang membantu.
Inovasi Berkelanjutan dan Strategi Masa Depan Oppo
Oppo tidak berhenti di sistem chatbot biasa. Perusahaan mengembangkan teknologi AI generasi berikutnya, termasuk Retrival-Augmented Generation (RAG) yang memungkinkan AI mengakses data real-time untuk menjawab pertanyaan dengan lebih akurat. Selain itu, Oppo berencana menerapkan asisten balasan email otomatis dan sistem antrean cerdas untuk lebih mengurangi waktu tunggu pelanggan.
Samuel Fang, Head of Global After-Sales Services Oppo, menyampaikan bahwa dengan evolusi teknologi agent AI, Oppo bertransformasi dari layanan reaktif menjadi proaktif, menciptakan pengalaman layanan yang lebih efisien dan cerdas bagi pengguna.