Bukan Radiasi, 7 Kebiasaan Sepele di Depan Layar Ini Ternyata Pemicu Utama Mata Minus
- Canva
Gadget – Di era digital ini, menatap gadget.viva.co.id/tag/layar-gawai">layar gawai—mulai dari ponsel hingga laptop—sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian. Banyak yang khawatir dan langsung menuding radiasi layar sebagai biang keladi utama rusaknya penglihatan. Namun, tahukah Anda? Ada ancaman yang lebih nyata dan sering kali kita abaikan.
Faktanya, berbagai studi menunjukkan bahwa bukan radiasi yang menjadi penyebab mata minus atau miopi secara langsung, melainkan serangkaian kebiasaan buruk saat kita berinteraksi dengan gawai tersebut. Kebiasaan inilah yang secara perlahan tapi pasti membuat otot mata tegang dan mengubah bentuk bola mata.
Untuk itu, mari kita bedah satu per satu kebiasaan yang tanpa sadar bisa mengorbankan kesehatan mata Anda.
Menyingkap Mitos Radiasi Sebagai Penyebab Mata Minus
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk meluruskan kesalahpahaman umum. Sinar biru atau radiasi dari layar memang bisa menyebabkan mata lelah, pusing, dan gangguan tidur. Akan tetapi, hingga kini belum ada bukti ilmiah kuat yang menyatakan radiasi secara langsung menyebabkan pemanjangan sumbu bola mata, yang merupakan definisi teknis dari mata minus.
Penyebab utamanya justru lebih bersifat mekanis dan fungsional, yang dipicu oleh cara kita menggunakan mata saat di depan layar.
7 Kebiasaan Buruk di Depan Layar Gawai yang Mengancam Kesehatan Mata
Berikut adalah tujuh kebiasaan yang sering kali luput dari perhatian, namun menjadi kontributor terbesar sebagai penyebab mata minus.
1. Jarak Pandang Terlalu Dekat
Inilah pelaku utamanya. Tanpa sadar, kita sering memegang ponsel atau menatap laptop dengan jarak kurang dari 30 cm. Kebiasaan ini memaksa otot siliaris di dalam mata untuk bekerja ekstra keras agar bisa fokus pada objek dekat. Jika dilakukan berjam-jam setiap hari, otot tersebut akan menjadi kaku dan sulit untuk rileks saat melihat objek jauh. Akibatnya, inilah pemicu mata minus yang paling signifikan.
2. Lupa Berkedip dan Mengabaikan Aturan 20-20-20
Saat terlalu asyik menatap layar, frekuensi berkedip kita bisa menurun hingga 60%. Padahal, berkedip berfungsi untuk melumasi permukaan mata. Akibatnya, mata menjadi kering, gatal, dan terasa seperti berpasir.