10 Gejala HP Disadap Hacker – Nomor 7 Paling Sering Diabaikan
- lifeworks
Di era serba digital, ponsel pintar sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dari berkomunikasi, bekerja, hingga transaksi keuangan, semuanya kini bisa dilakukan hanya dengan genggaman tangan. Namun, kemudahan ini sekaligus membuka peluang bagi peretas untuk menyusup ke perangkat dan mencuri data pribadi. Pertanyaannya, bagaimana cara kita tahu kalau HP sudah kena hack? Dan apa langkah yang bisa segera dilakukan?
Tanda-Tanda HP Kena Hack
Ada beberapa gejala yang bisa menjadi sinyal awal bahwa HP sedang tidak baik-baik saja. Misalnya, baterai cepat habis meskipun pemakaian normal. Hal ini bisa terjadi karena ada aplikasi atau malware yang berjalan diam-diam di latar belakang.
Selain itu, kuota internet yang mendadak boros juga patut dicurigai. Jika paket data berkurang tanpa kamu gunakan untuk browsing atau streaming, bisa jadi perangkat sedang mengirim informasi ke pihak asing.
Tanda lainnya adalah HP terasa panas, bahkan saat tidak digunakan untuk aktivitas berat seperti main game atau menonton video. Biasanya, ini karena sistem bekerja ekstra akibat adanya aplikasi mencurigakan.
Kamu juga harus waspada bila muncul aplikasi asing yang tidak pernah dipasang. Begitu pula dengan iklan pop-up atau notifikasi aneh yang tiba-tiba sering muncul.
Lebih serius lagi, ada kasus di mana pesan atau panggilan terkirim tanpa sepengetahuan pengguna. Bahkan, akun media sosial atau email mendapatkan notifikasi login dari lokasi lain. Jika sudah begini, besar kemungkinan perangkat memang sudah diretas.
Indikasi lain adalah pengaturan berubah sendiri, seperti wallpaper, bahasa, atau keyboard. Layar kunci yang tiba-tiba tidak berfungsi juga bisa menjadi tanda ada yang salah. Tak kalah penting, periksa apakah ada aplikasi dengan akses sebagai admin perangkat. Bila menemukan aplikasi asing dengan hak istimewa ini, jangan dianggap sepele.
Cara Memeriksa HP yang Dicurigai
Jika mulai merasa ada yang tidak beres, ada beberapa langkah sederhana untuk memastikan kondisi perangkat. Pertama, putuskan koneksi internet dengan mematikan Wi-Fi maupun data seluler. Tujuannya agar peretas tidak bisa lagi berinteraksi dengan HP.
Selanjutnya, cek daftar aplikasi terpasang. Caranya, masuk ke menu Pengaturan → Aplikasi atau Manajemen Aplikasi. Urutkan aplikasi berdasarkan tanggal instalasi. Dari situ, kamu bisa menemukan aplikasi mencurigakan yang baru saja masuk.
Lalu, periksa izin aplikasi. Lihat aplikasi apa saja yang punya akses ke SMS, telepon, mikrofon, atau layanan aksesibilitas. Bila ada yang tidak semestinya, segera cabut izin tersebut.
Bagi pengguna Android, jangan lupa periksa Device Admin di menu Keamanan. Aplikasi asing yang memiliki akses admin harus segera dinonaktifkan sebelum dihapus. Sementara untuk iPhone, buka menu Settings → General → Profiles & Device Management, lalu hapus profil yang tidak dikenal.
Jika masih ragu, aktifkan Safe Mode di Android. Mode ini hanya menjalankan aplikasi bawaan, sehingga mudah mendeteksi apakah masalah berasal dari aplikasi pihak ketiga.
Selain itu, cek aktivitas akun dengan login ke email atau akun Google/Apple melalui browser. Dari sana, kamu bisa melihat perangkat mana saja yang pernah terhubung dan mencabut akses yang mencurigakan.
Cara lain yang tak kalah penting adalah memantau penggunaan data dan baterai. Jika ada aplikasi yang terlalu boros, bisa jadi itu adalah dalang di balik masalah. Untuk keamanan tambahan, lakukan pemindaian dengan aplikasi keamanan seperti Google Play Protect atau Malwarebytes.
Terakhir, jangan lupa memeriksa log panggilan, SMS, dan transaksi. Bila ada aktivitas yang tidak kamu lakukan, berarti sudah waktunya ambil tindakan serius.
Langkah Darurat Jika HP Benar-Benar Kena Hack
Begitu yakin ada tanda-tanda peretasan, segera lakukan beberapa langkah darurat. Pertama, matikan internet untuk menghentikan komunikasi peretas.
Kemudian, ganti semua kata sandi penting seperti email, akun media sosial, dan rekening bank. Pastikan menggantinya dari perangkat lain yang lebih aman.
Aktifkan juga two-factor authentication (2FA) agar akun lebih sulit ditembus. Jangan lupa cabut akses aplikasi pihak ketiga dari akun Google atau Apple.
Langkah berikutnya, hapus aplikasi mencurigakan setelah memastikan akses admin dinonaktifkan. Lalu, backup data penting seperti foto dan kontak ke penyimpanan aman.
Jika masalah tak kunjung selesai, reset pabrik bisa jadi pilihan terakhir. Walau merepotkan, cara ini biasanya ampuh mengembalikan HP ke kondisi bersih.
Selain itu, hubungi operator seluler bila ada SMS atau panggilan aneh. Jangan lupa juga pantau rekening bank atau kartu kredit selama beberapa minggu ke depan. Jika terjadi pencurian identitas atau transaksi mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib.
Android vs iPhone, Mana yang Lebih Rentan?
Setiap sistem punya celahnya masing-masing. Pada Android, risiko biasanya datang dari aplikasi dengan akses berlebihan seperti Device Admin atau layanan aksesibilitas. Karena itu, pengguna disarankan memanfaatkan fitur Play Protect atau aplikasi antivirus terpercaya.
Sementara pada iPhone, peretasan sering terjadi bila perangkat sudah di-jailbreak. Profil asing atau VPN mencurigakan juga harus segera dihapus. Selain itu, pantau selalu pembelian di App Store untuk memastikan tidak ada transaksi ilegal.
Tips Pencegahan Agar Tidak Terulang
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Beberapa langkah sederhana bisa membantu menjaga HP tetap aman. Misalnya, selalu update sistem operasi dan aplikasi ke versi terbaru.
Kemudian, unduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play atau App Store. Hindari mengklik tautan mencurigakan di email atau pesan instan.
Gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun. Jika perlu, pakai aplikasi pengelola kata sandi. Jangan lupa aktifkan layar kunci dengan PIN, pola, atau biometrik.
Selain itu, hindari melakukan root atau jailbreak kecuali benar-benar memahami risikonya. Aktifkan juga notifikasi keamanan pada email atau akun penting, agar lebih cepat tahu bila ada login mencurigakan.
Bagi yang sering menggunakan Wi-Fi publik, VPN terpercaya bisa menjadi tameng tambahan untuk melindungi data pribadi.
Checklist Cepat
Agar lebih mudah, berikut rangkuman langkah yang bisa langsung dipraktikkan:
Matikan Wi-Fi dan data seluler.
Periksa aplikasi terpasang lalu hapus yang asing.
Cek Device Admin atau Profiles.
Ganti password dan aktifkan 2FA.
Lakukan pemindaian dengan aplikasi keamanan.
Backup data penting, lalu reset pabrik bila perlu.
Dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa lebih sigap dalam menghadapi kemungkinan peretasan. Ingat, keamanan digital bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kebiasaan kita dalam menjaga data pribadi.