ZTE Red Magic 11 Pro vs 11 Pro+: Siapa Raja Baru HP Gaming 2025? Beda Tipis Tapi Hasilnya Mengejutkan!

ZTE Nubia Red Magic 11 Pro vs Red Magic 11 Pro+
Sumber :
  • lifeworks

gadget.viva.co.id/tag/zte">ZTE kembali mengguncang pasar ponsel gaming dengan dua varian terbarunya: Nubia Red Magic 11 Pro dan Red Magic 11 Pro+. Keduanya dirancang untuk para gamer dan pengguna yang mendambakan performa ekstrem, tampilan memukau, serta fitur premium khas seri Red Magic. Namun di balik tampilan yang hampir identik, ada beberapa perbedaan menarik yang layak dibahas lebih dalam.

Performa vs Fitur: Siapa Pemenang Realme P4x dan Poco C85 5G?

Desain: Identik dan Tahan Air

Baik Red Magic 11 Pro maupun Red Magic 11 Pro+ hadir dengan desain yang sama elegan dan futuristik. Keduanya memiliki dimensi 163,8 x 76,5 x 8,9 mm dan bobot 230 gram, membuat perangkat ini terasa solid namun tetap nyaman digenggam. Selain itu, keduanya juga telah mengantongi sertifikasi IPX8, yang berarti tahan terhadap air hingga kedalaman 1,5 meter. Jadi, tak perlu khawatir jika terkena hujan atau cipratan air ringan.

Samsung 2025: Pilih Flip 7 yang Stylish atau S25+ yang Super Tangguh?

Secara visual, ZTE tetap mempertahankan ciri khas desain Red Magic dengan garis tegas dan pencahayaan RGB di bagian belakang yang menegaskan identitasnya sebagai ponsel gaming sejati.

Layar: AMOLED 144Hz yang Mulus

Inovasi Gila Honor: Ponsel dengan Lengan Robot Segera Diproduksi Massal

Kedua perangkat dibekali layar OLED berukuran 6,85 inci dengan resolusi 1216 x 2688 piksel dan kepadatan 431 ppi. Kombinasi ini menghasilkan tampilan yang tajam, kaya warna, dan nyaman di mata. Layar tersebut juga mendukung refresh rate 144Hz, yang membuat setiap gerakan di layar terasa halus — baik saat bermain gim berat maupun sekadar menggulir media sosial.

Sayangnya, baik Red Magic 11 Pro maupun Pro+ belum mendukung HDR10 dan tidak menggunakan kaca pelindung seperti Gorilla Glass. Meski begitu, kualitas tampilan yang diberikan tetap terbilang luar biasa untuk kelas flagship gaming.

Performa: Sama Chipset, Beda Kapasitas

Di sektor dapur pacu, kedua model sama-sama diperkuat oleh chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan GPU Adreno 830, yang merupakan kombinasi paling bertenaga di kelasnya. Prosesornya memiliki konfigurasi 2 inti 4,6 GHz dan 6 inti 3,62 GHz, memberikan keseimbangan optimal antara kecepatan dan efisiensi daya.

Namun, perbedaan utama terletak pada kapasitas penyimpanan dan RAM.

  • Red Magic 11 Pro hadir dengan RAM 16GB dan penyimpanan internal 512GB.

  • Red Magic 11 Pro+ menawarkan RAM 24GB dan penyimpanan hingga 1TB, cocok bagi pengguna yang membutuhkan ruang besar untuk gim, video, dan file berukuran besar.

Kedua perangkat ini menjalankan Android 16 yang kaya fitur privasi dan personalisasi. Misalnya, pengguna dapat mengontrol izin kamera dan mikrofon, memblokir pelacakan aplikasi, serta menyesuaikan tema sesuai selera. Selain itu, fitur on-device machine learning memungkinkan sistem mengenali wajah, objek, dan lokasi tanpa harus mengirim data ke server eksternal, meningkatkan keamanan privasi pengguna.

Kamera: Triple Lens 50MP yang Tangguh

Dalam hal fotografi, Red Magic 11 Pro dan Pro+ mengusung konfigurasi tiga kamera belakang, terdiri atas sensor utama 50MP, ultrawide 50MP, dan depth sensor 2MP. Bukaan lensa yang digunakan — f/1.9, f/2.2, dan f/2.4 — memungkinkan hasil tangkapan yang tajam, bahkan dalam kondisi cahaya redup. Fitur Optical Image Stabilization (OIS) juga hadir untuk meminimalkan guncangan saat mengambil gambar atau merekam video.

Untuk kebutuhan video, kedua ponsel ini mampu merekam hingga resolusi 8K (4320p) 30fps, memberikan hasil rekaman yang sangat detail. Sementara itu, kamera depan 16MP tetap mampu memberikan hasil selfie yang jernih dan natural. Sayangnya, keduanya belum dibekali dual-tone LED flash maupun sensor BSI, yang biasanya membantu meningkatkan kualitas gambar di kondisi gelap.

Baterai dan Pengisian Daya: Pro+ Lebih Cepat, Pro Lebih Besar

Salah satu perbedaan paling mencolok antara kedua model terletak pada kapasitas baterai dan kemampuan pengisian daya.

  • Red Magic 11 Pro membawa baterai 8.000 mAh dengan dukungan fast charging 80W.

  • Red Magic 11 Pro+ sedikit lebih kecil di 7.500 mAh, tetapi unggul karena mendukung pengisian cepat 120W dan bahkan wireless charging hingga 80W.

Artinya, meskipun kapasitas baterai Pro+ lebih kecil, waktu pengisiannya jauh lebih cepat dan lebih fleksibel berkat dukungan nirkabel. Sayangnya, keduanya belum mendukung reverse wireless charging, sehingga tidak bisa digunakan untuk mengisi daya perangkat lain.

Audio: Tetap Memanjakan Telinga Gamer

ZTE tetap mempertahankan jack audio 3,5 mm di kedua model — sebuah fitur yang kini mulai langka di ponsel flagship. Selain itu, keduanya juga dibekali speaker stereo yang memberikan efek suara imersif saat bermain gim atau menonton film. Namun, sayangnya belum mendukung codec audio nirkabel premium seperti aptX HD, aptX Adaptive, atau LDAC, yang biasanya memberikan kualitas suara lebih tinggi saat menggunakan earphone Bluetooth.

Konektivitas: Serba Lengkap

Baik Red Magic 11 Pro maupun Pro+ telah mendukung jaringan 5G, Wi-Fi 7, dan Bluetooth 5.4, yang menjamin koneksi cepat dan stabil. Keduanya juga memiliki dua slot SIM, tetapi tidak menyediakan slot microSD, sehingga pengguna tidak bisa menambah kapasitas penyimpanan secara eksternal. Untuk port pengisian, keduanya menggunakan USB Type-C versi 3.2, yang mendukung transfer data super cepat.

Pilih Daya Tahan atau Kecepatan?

Secara keseluruhan, ZTE Nubia Red Magic 11 Pro dan Red Magic 11 Pro+ menawarkan performa luar biasa dengan desain yang futuristik dan layar yang memanjakan mata. Keduanya sama-sama ditenagai oleh chipset tercanggih Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan menjalankan Android 16 yang kaya fitur privasi.

Namun, jika kamu lebih mengutamakan daya tahan baterai besar, Red Magic 11 Pro adalah pilihan ideal. Sementara itu, bagi mereka yang ingin pengisian daya super cepat dan kapasitas penyimpanan masif, Red Magic 11 Pro+ jelas lebih menarik.

Dengan spesifikasi seimbang dan fitur premium di setiap sisinya, kedua ponsel ini menegaskan posisi ZTE sebagai salah satu pemain utama di pasar smartphone gaming kelas atas tahun ini.