Insiden KA Purwojaya di Bekasi: Rel Rusak atau Masalah Teknis? Ini Faktanya
- Tiktok
Petugas juga meminta warga sekitar untuk tidak mendekati lokasi. Meski cuaca cerah dan akses terbuka, kehadiran penonton bisa mengganggu proses teknis dan membahayakan keselamatan umum.
Tiga Gerbong Terlepas: Lokasi dan Kondisi Teknis di Lapangan
Pantauan langsung di lapangan menunjukkan bahwa tiga gerbong ekor KA Purwojaya benar-benar terlepas dari lintasan rel. Posisinya miring, dengan roda depan dan belakang tidak lagi menyentuh rel utama. Meski demikian, struktur gerbong tetap utuh, tidak ada kerusakan parah atau kebakaran.
Kondisi ini memicu spekulasi publik: apakah penyebabnya kerusakan rel, gangguan mekanis pada roda, atau faktor eksternal seperti getaran tanah atau beban berlebih? Hingga Sabtu malam, tim teknis KAI masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kondisi rel, bantalan, dan sistem penggerak kereta.
Penyebab Insiden Masih Diselidiki: Dugaan Awal Arah ke Faktor Teknis
PT KAI menegaskan bahwa penyelidikan teknis sedang berlangsung. Dugaan sementara mengarah pada dua kemungkinan utama:
Kerusakan pada sistem roda atau bogie (rangka roda kereta) yang menyebabkan ketidakseimbangan saat melintas.
Kondisi rel yang tidak ideal, seperti sambungan rel yang longgar, bantalan rusak, atau penurunan tanah di bawah rel.
“Kami mohon maaf kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat gangguan operasional ini,” ujar Ixfan.
KAI juga menegaskan bahwa semua rangkaian kereta menjalani pemeriksaan harian dan berkala, termasuk inspeksi roda, rem, dan sistem kelistrikan. Namun, insiden ini menunjukkan bahwa pemeliharaan infrastruktur jalur rel juga harus menjadi fokus utama.
Dampak Operasional: Penumpang Dialihkan, Jalur Bekasi–Cikampek Terganggu
Akibat insiden ini, perjalanan kereta api di lintas utara Jawa—khususnya rute Jakarta–Cirebon–Cilacap—mengalami keterlambatan signifikan. Beberapa kereta terpaksa dialihkan atau ditunda keberangkatannya hingga jalur dinyatakan aman.
Untuk penumpang KA Purwojaya, KAI menyiapkan solusi logistik:
- Penumpang dievakuasi ke Stasiun Bekasi atau Cikampek.
- Mereka diberikan penggantian tiket atau transportasi darat menuju Cilacap.
- Layanan makan dan bantuan medis disediakan meski tidak ada luka fisik.
Salah satu penumpang, Rina (34), mengaku lega meski terjebak selama hampir dua jam.