AI Jadi Senjata Peretas! Anthropic Ungkap Serangan Siber Otomatis 90% oleh AI
- csoonline
- Perusahaan teknologi (kemungkinan besar untuk mencuri kekayaan intelektual)
- Lembaga keuangan (akses ke data transaksi dan infrastruktur pembayaran)
- Pabrik kimia (potensi ancaman terhadap keamanan industri)
- Agen pemerintah (kemungkinan besar intelijen nasional)
Anthropic tidak mengungkap nama-nama korban, tetapi menyatakan telah memberi tahu semua pihak yang terdampak serta lembaga penegak hukum di berbagai negara.
Klaim Keterlibatan China: Bukti atau Spekulasi?
Anthropic menyatakan bahwa investigasi internalnya menghubungkan serangan ini dengan kelompok yang didukung negara China. Namun, perusahaan tidak merilis bukti teknis spesifik, seperti sidik digital (digital fingerprints), pola TTPs (Tactics, Techniques, and Procedures), atau metadata jaringan.
Kedutaan Besar China langsung membantah:
“Klaim ini tidak berdasar dan merupakan bagian dari upaya untuk memfitnah China dalam persaingan teknologi global.”
Sikap ini memicu perdebatan di kalangan ahli keamanan siber.
Skeptisisme dari Komunitas Keamanan
Martin Zugec, Technical Director di Bitdefender, menyatakan:
“Laporan ini menarik, tapi kurang transparan. Tanpa intelijen ancaman yang bisa diverifikasi, klaim ini bersifat spekulatif. AI memang berisiko, tapi kita harus hati-hati agar tidak memicu kepanikan tanpa dasar.”
Meski demikian, Zugec mengakui bahwa ancaman AI dalam serangan siber adalah nyata dan terus berkembang.
Anthropic: AI Juga Solusi, Bukan Hanya Ancaman
Ironisnya, Anthropic menggunakan Claude itu sendiri untuk menganalisis serangan yang dilakukannya. Tim keamanan perusahaan memanfaatkan kemampuan AI dalam:
- Menganalisis log interaksi
- Mendeteksi pola instruksi mencurigakan
- Mengidentifikasi akun pelaku
- Menyusun laporan forensik
Dalam pernyataannya, Anthropic menekankan:
“AI adalah alat ganda bisa digunakan untuk menyerang, tapi juga untuk mempertahankan. Kuncinya adalah safeguard yang kuat dan kolaborasi lintas sektor.”
Perusahaan kini telah:
- Memblokir semua akun terkait pelaku
- Memperkuat sistem deteksi jailbreak
- Mengembangkan protokol ‘AI red-teaming’ untuk menguji ketahanan model
Implikasi Global: Ambang Serangan Siber Turun Drastis
Jika klaim Anthropic terbukti benar, dunia menghadapi pergeseran paradigma keamanan siber:
- Tim peretas besar tidak lagi diperlukan cukup satu aktor dengan akses ke AI canggih
- Biaya serangan tingkat lanjut turun drastis
- Kecepatan serangan meningkat berkali lipat
- Deteksi menjadi lebih sulit, karena AI bisa meniru lalu lintas normal