Jangan Tertipu Tampilan! Ini Risiko Pakai HP Berbodi Kaca yang Jarang Diketahui

Jangan Tertipu Tampilan! Ini Risiko Pakai HP Berbodi Kaca yang Jarang Diketahui
Sumber :
  • Samsung

Gadget – Di rak toko ponsel, smartphone berbodi kaca selalu mencuri perhatian. Pantulan cahaya yang halus, gradasi warna yang hidup, dan kesan mewah ala flagship membuatnya terlihat jauh lebih premium bahkan jika harganya hanya di kisaran menengah. Tidak heran jika merek seperti Samsung, Xiaomi, iQOO, hingga POCO kini gencar mengadopsi material ini, bahkan pada seri yang sebelumnya berbahan plastik.

HP Frame Kotak Lagi Ngetren, Tapi Benarkah Lebih Nyaman dari yang Bulat?

Namun, di balik keindahan visual yang memikat, bodi kaca menyimpan kompromi besar yang jarang diungkap iklan. Dari risiko pecah saat jatuh hingga sidik jari yang tak kunjung hilang, pengguna sering kali baru menyadari kekurangannya setelah membeli.

Artikel ini mengupas tuntas kelebihan dan kekurangan smartphone berbodi kaca secara objektif dari estetika, fungsi, hingga faktor kenyamanan sehari-hari agar Anda bisa membuat keputusan pembelian yang lebih bijak.

Baru Rilis! OPPO Reno15 Series Bawa Sensor 200MP, Baterai 6500mAh, dan Wireless Charging

1. Estetika Premium: Tampilan yang Sulit Ditandingi

Tidak ada material lain yang mampu meniru kilau elegan kaca pada bodi smartphone. Permukaannya yang halus dan reflektif memberikan kesan mewah, bersih, dan modern bahkan pada perangkat berharga terjangkau seperti Redmi 13 atau POCO F7.

OPPO Find X9: Review Fitur Premium, Kamera Hebat, Baterai Awet & Harga Ramah

Produsen memanfaatkan sifat optik kaca untuk menciptakan:

  • Efek warna gradasi yang berubah sesuai sudut pandang
  • Finishing matte atau glossy dengan kedalaman visual tinggi
  • Ilusi ketebalan lebih tipis berkat transparansi optik

Bagi banyak konsumen, aspek ini menjadi alasan emosional utama memilih HP tertentu. Dalam dunia di mana tampilan sering dianggap sebagai cerminan status, bodi kaca adalah simbol kecanggihan meski secara teknis, performanya tidak selalu berbanding lurus.

2. Kompatibel dengan Pengisian Daya Nirkabel (Wireless Charging)

Salah satu keunggulan fungsional terbesar bodi kaca adalah dukungannya terhadap pengisian daya nirkabel. Material logam bersifat konduktif dan mengganggu medan elektromagnetik yang digunakan dalam teknologi wireless charging. Sebaliknya, kaca bersifat non-konduktif, sehingga memungkinkan transmisi energi tanpa hambatan.

Inilah mengapa hampir semua flagship dari Samsung Galaxy S25 hingga iPhone menggunakan kaca di bagian belakang. Tanpa material ini, fitur seperti:

  • Qi wireless charging
  • Reverse wireless charging (mengisi earbud atau HP lain)
  • MagSafe (pada iPhone)

...tidak akan berfungsi optimal.

Bagi pengguna yang mengutamakan kemudahan dan minimalisasi kabel, keberadaan bodi kaca bukan sekadar gaya tapi kebutuhan teknis.

3. Rentan Pecah: Risiko Terbesar yang Harus Diwaspadai

Namun, kemewahan itu datang dengan harga: kerentanan terhadap kerusakan fisik.

Meskipun kebanyakan HP kini menggunakan Gorilla Glass Victus, Dragontrail, atau varian kaca tahan gores lainnya, kaca tetaplah kaca material yang kuat terhadap goresan, tetapi rapuh terhadap benturan.

Fakta pahitnya:

  • Jatuh dari ketinggian 1 meter (sekitar meja) sudah cukup menyebabkan retak
  • Sudut bodi adalah titik paling rentan dan sering kali pertama kali pecah
  • Biaya penggantian bodi belakang bisa mencapai 30–50% dari harga HP baru

Contohnya, penggantian bodi belakang iPhone atau Samsung Galaxy bisa menelan biaya Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta, tergantung model. Dan itu belum termasuk biaya tenaga kerja.

Solusi? Casing pelindung wajib dipakai yang ironisnya justru menutupi keindahan kaca yang menjadi alasan utama membelinya.

4. Sidik Jari dan Noda: Musuh Abadi Penggemar Kebersihan

Permukaan kaca sangat mudah menangkap sidik jari, minyak wajah, dan debu. Dalam hitungan menit setelah dibersihkan, layar belakang HP bisa kembali kotor dan kusam terutama jika sering dikeluarkan dari saku atau tas.

Beberapa produsen menambahkan lapisan oleophobic (anti-minyak) untuk mengurangi noda. Namun, lapisan ini:

  • Mudah aus seiring waktu
  • Tidak 100% efektif, terutama pada permukaan glossy
  • Tidak tahan terhadap pembersih kimia keras

Bagi pengguna yang perfeksionis atau senang HP selalu terlihat "seperti baru", ini bisa jadi sumber frustrasi harian. Bahkan, sebagian orang membawa microfiber cloth khusus hanya untuk mengelap bodi HP-nya.

5. Bobot Lebih Berat: Kenyamanan vs Estetika

Kaca memiliki kerapatan lebih tinggi dibanding plastik (polikarbonat) atau bahkan aluminium. Akibatnya, smartphone berbodi kaca cenderung lebih berat terutama jika keduanya (depan dan belakang) menggunakan material ini.

Contoh perbandingan:

Xiaomi 14 (bodi kaca): ~193 gram
POCO X6 (bodi plastik): ~204 gram (catatan: bobot juga dipengaruhi baterai & komponen internal)
Meski selisihnya tampak kecil, perbedaan 20–30 gram sangat terasa saat digunakan berjam-jam terutama untuk:

  • Gaming
  • Nonton video
  • Panggilan suara panjang

Beberapa pengguna menyukai bobot tambahan karena memberi kesan solid dan premium. Tapi bagi yang mengutamakan keringanan dan ergonomi, ini bisa jadi kekurangan serius.

6. Manajemen Panas Lebih Baik: Keunggulan Tersembunyi

Salah satu kelebihan yang jarang dibicarakan adalah kemampuan kaca dalam menghantarkan panas. Berbeda dengan plastik yang bersifat isolator, kaca menyebarluaskan panas secara lebih merata di seluruh permukaan bodi.

Dampak positifnya:

  • Mengurangi hot spot (titik panas lokal)
  • Menunda thermal throttling (penurunan performa akibat panas berlebih)
  • Meningkatkan stabilitas performa saat gaming atau rendering video

Namun, kelemahannya: seluruh bodi terasa hangat lebih cepat. Bagi pengguna yang sensitif terhadap suhu, ini bisa terasa mengganggu meski sebenarnya menandakan sistem pendinginan bekerja dengan baik.

Kesimpulan: Pilih Sesuai Gaya Hidup, Bukan Hanya Tampilan

Smartphone berbodi kaca adalah pilihan yang sempurna jika Anda:

  • Mengutamakan tampilan mewah
  • Sering menggunakan wireless charging
  • Selalu memakai casing dan screen protector
  • Tidak sering menjatuhkan ponsel

Namun, hindari jika Anda:

  • Aktif secara fisik (olahraga, pekerja lapangan)
  • Tidak suka ribet membersihkan sidik jari
  • Ingin HP ringan untuk penggunaan lama
  • Khawatir dengan biaya perbaikan mahal

Pada akhirnya, tidak ada material yang sempurna. Yang terpenting adalah menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda bukan hanya terpikat oleh kilauan sementara di toko.

Jadi, apakah Anda siap membayar harga kemewahan itu? Atau lebih memilih kepraktisan plastik yang tangguh? Jawabannya ada di tangan dan saku Anda sendiri.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget