Pasar Smartphone Tertekan Hingga 2026, Harga Naik Imbas Kelangkaan RAM
- oppo.com
Tren kenaikan harga sudah mulai terlihat pada model baru seperti OnePlus 15 dan iQOO 15 yang dibanderol lebih mahal dibanding generasi sebelumnya. Samsung juga dikabarkan tengah mempertimbangkan penyesuaian harga untuk lini Galaxy S26 maupun seri Galaxy A yang masih dipasarkan.
Bagi vendor dengan kapasitas produksi terbatas atau tanpa integrasi vertikal, situasi ini menjadi tantangan serius. Mereka harus menyeimbangkan target volume pengiriman dengan profitabilitas di tengah pasokan komponen yang semakin ketat dan mahal.
Kelangkaan RAM sendiri tidak terlepas dari lonjakan kebutuhan chip untuk pusat data AI. Permintaan besar dari sektor ini mengalihkan sebagian kapasitas produksi DRAM, sehingga pasokan untuk perangkat konsumen seperti smartphone dan tablet berkurang. Dampaknya, harga RAM cenderung bertahan tinggi dan sulit turun dalam waktu dekat.
Sejumlah produsen sudah mulai menyesuaikan harga produk lain. Xiaomi dan Honor, misalnya, dilaporkan telah menaikkan harga tablet di pasar China. Langkah serupa berpotensi diikuti merek lain jika tekanan biaya terus berlanjut.
Di tengah kondisi tersebut, segmen ponsel lipat masih mencatat pertumbuhan positif sekitar 14 persen dengan Samsung sebagai pemimpin pasar. Hal ini menunjukkan bahwa segmen high-end relatif lebih tahan terhadap kenaikan harga dibanding kelas entry-level.
Ke depan, vendor diperkirakan akan semakin selektif meluncurkan model baru, terutama di segmen bawah dan menengah. Efisiensi biaya dan penyesuaian portofolio produk menjadi kunci agar tetap kompetitif. Bagi konsumen, pilihan ponsel terjangkau dengan spesifikasi tinggi bisa semakin terbatas, atau harus menerima harga yang lebih tinggi sebagai konsekuensi dari kelangkaan RAM yang masih berlanjut.