China Rekam Tampang Full Permukaan Mars

Permukaan Mars
Sumber :
  • Foto: China National Space Administration (CNSA)

Gadget – China mengklaim telah berhasil mengambil gambar dari seluruh permukaan Mars. Gambar-gambar itu diambil dengan menggunakan sebuah pesawat tanpa awak beberapa waktu lalu.

Hampers Imlek Kekinian: 5 Rekomendasi Gadget yang Stylish dan Bermanfaat, Cocok untuk Orang Tersayang!

Dilansir Reuters, Kamis, 30 Juni 2022, gambar yang diambil termasuk permukaan dari wilayah yang disebut Kutub Selatan di Mars. Bukan tanpa usaha keras. Gambar itu diambil setelah pesawat tanpa awak milik China itu berkeliling Mars sebanyak 1300 kali sejak tiba di planet merah itu pada awal tahun lalu.

Diketahui, China Tianwen-1 telah berhasil mendarat di Mars pada Februari 2021. Robot rover itu dikerahkan di permukaan sebagai pengorbit untuk mengamati planet dari luar angkasa.

Motorola Edge 60 Pro Resmi Hadir 17 Juli: Ponsel Premium dengan Kamera 50 MP dan Fitur AI Canggih

 

Permukaan Mars

Photo :
  • Foto: China National Space Administration (CNSA)
Link Video Syur Lisa Mariana Tersebar! Netizen Ramai Cari Link

 

Di antara gambar yang diambil dari luar angkasa, yang diklaim China sebagai yang pertama, adalah foto kutub selatan Mars. Di wilayah ini, hampir semua sumber air di planet masih tertutup.

Pada tahun 2018, sebuah penyelidikan yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Eropa telah menemukan air di bawah es kutub selatan planet tersebut.  Menemukan air di bawah permukaan adalah kunci untuk menentukan potensi planet untuk kehidupan, serta menyediakan sumber daya permanen untuk setiap eksplorasi manusia di sana.

Gambar lainnya yang diambil Tianwen-1, termasuk foto-foto ngarai Valles Marineris sepanjang 4.000 kilometer (2.485 mil), dan kawah tumbukan dataran tinggi di utara Mars yang dikenal sebagai Arabia Terra.

Tianwen-1 juga mengirimkan kembali citra resolusi tinggi dari tepi kawah Maunder yang luas, serta pemandangan dari atas Ascraeus Mons ke bawah dengan tinggi 18.000 meter (59.055 kaki). Ascraeus Mons merupakan gunung berapi perisai besar yang pertama kali terdeteksi oleh pesawat ruang angkasa Mariner 9 milik NASA, lebih dari lima dekade yang lalu.