Ancaman Siber Meningkat! Solusi AI dan Kuantum untuk Lindungi Data Anda

Ancaman Siber Meningkat! Solusi AI dan Kuantum untuk Lindungi Data Anda
Sumber :
  • Dok. Univ Airlangga

Gadget – Ancaman keamanan siber di kawasan Asia-Pasifik terus meningkat tajam, dengan estimasi pengeluaran untuk sektor ini mencapai 36 miliar USD pada tahun 2024. Situasi ini mencerminkan kebutuhan mendesak akan langkah-langkah yang lebih kuat untuk menghadapi serangan yang semakin canggih.

Link Video Viral 2 Jam Inara Rusli, Ini Fakta di Balik Tren TikTok yang Viral

Menurut laporan Kearney, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kebocoran data dan pelanggaran keamanan siber. Bahkan, negara ini menduduki peringkat ke-85 dari 175 negara dalam hal keamanan digital. Salah satu penyebab utama adalah pesatnya perkembangan teknologi, seperti AI generatif dan perangkat IoT, yang secara tidak langsung membuka pintu baru bagi ancaman siber.

Faktor Pemicu Meningkatnya Ancaman Siber

Pemerintah Keliru? Blokir Cloudflare Justru Ancam Ribuan Situs Sah di Indonesia

Menurut Gartner, beberapa tren teknologi modern menjadi faktor utama meningkatnya ancaman ini. Teknologi seperti AI generatif dan IoT memungkinkan serangan siber menjadi lebih kompleks. Ditambah lagi, perilaku karyawan yang tidak aman serta risiko pihak ketiga turut memperburuk situasi.

Haris Izmee, Direktur Utama Equinix Indonesia, menjelaskan pentingnya memanfaatkan teknologi kuantum untuk mengatasi serangan yang terus berkembang. "Melalui kemitraan dengan Quinessence Lab, SK Telecom, Toshiba, dan BT, kami memberikan akses ke solusi keamanan berbasis kuantum untuk melindungi data, baik saat ini maupun di masa depan," jelasnya.

Link Video Viral "Chindo Oren" Bikin Penasaran? Hati-Hati, Bisa Kena Malware!

Kuantum: Solusi dan Ancaman Baru

Teknologi kuantum memang menjanjikan solusi untuk berbagai tantangan siber. Namun, ia juga membawa risiko baru. Salah satu ancaman utama yang ditimbulkan adalah kemampuan komputasi kuantum untuk memecahkan enkripsi dalam hitungan menit.

Bahkan, beberapa aktor negara telah mulai mengumpulkan data sensitif melalui metode "harvest now, decrypt later". Mereka menyimpan data terenkripsi saat ini untuk didekripsi di masa depan, ketika teknologi kuantum lebih matang.

Untuk mengantisipasi ancaman ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan Inisiatif Kuantum Indonesia. Program ini bertujuan membangun infrastruktur dan ekosistem pendidikan, penelitian, dan pengembangan teknologi kuantum di Tanah Air.

Masa Depan Keamanan Siber dengan AI dan Kuantum

Integrasi teknologi kuantum dalam sistem keamanan siber kini menjadi prioritas banyak organisasi. Salah satu terobosan yang menarik perhatian adalah Quantum Key Distribution as a Service (QaaS), layanan berbasis cloud yang memungkinkan distribusi kunci kuantum untuk melindungi jaringan perusahaan.

Halaman Selanjutnya
img_title