Terungkap! Daftar Pekerjaan yang Mungkin Akan Dihapus AI Sebelum 2045
- appliedaicourse
Namun, peran strategis seperti advokasi di pengadilan dan strategi hukum tingkat tinggi masih memerlukan pertimbangan manusia.
4. Desain Grafis dan Copywriting
Industri kreatif mengalami perubahan signifikan. Alat seperti DALL-E dan ChatGPT memungkinkan produksi konten visual dan tulisan dalam skala besar dan cepat. Pew Research Center memproyeksikan 30 persen pekerjaan media akan tergantikan AI pada 2035.
Meski begitu, storytelling dan sentuhan seni manusia diprediksi akan tetap relevan dan bertahan lebih lama.
5. Software Developer, Engineer, dan Data Scientist
Ironisnya, sektor teknologi itu sendiri menjadi korban dari kemajuannya. Laporan World Economic Forum menyebut bahwa 40 persen pekerjaan yang melibatkan coding dan analisis data bisa digantikan AI pada 2040.
Kendati begitu, bidang keamanan siber (cybersecurity) dan riset teknologi tetap menjanjikan karena masih membutuhkan kreativitas dan pemikiran kritis manusia.
6. Tenaga Medis Administratif
Dalam dunia medis, AI berpotensi menggantikan pekerjaan administratif seperti input data pasien, penyusunan laporan medis, dan penjadwalan. Studi dari The Lancet tahun 2023 memperkirakan 25 persen tugas ini akan diotomatisasi pada 2035.
Namun, perawatan langsung terhadap pasien seperti keperawatan tetap menjadi ranah manusia karena memerlukan empati dan kepercayaan.
7. Tenaga Pendidik
OECD memproyeksikan bahwa 10 persen pekerjaan di sektor pendidikan akan terotomatisasi pada 2040. AI dapat membantu tugas seperti penilaian otomatis, administrasi kelas, dan penyampaian materi dasar.
Tapi, pendidikan anak usia dini, pengajaran filsafat, serta pembinaan karakter tetap menjadi peran manusia yang tidak bisa digantikan teknologi.
Bukan Akhir Dunia, tapi Awal Adaptasi
Meski terdengar menakutkan, ancaman AI terhadap pekerjaan bukan berarti kiamat bagi tenaga kerja. Sebaliknya, ini menjadi alarm penting bagi masyarakat global untuk mulai beradaptasi. Melatih diri dalam bidang yang menekankan soft skill, empati, kreativitas, serta kemampuan strategis bisa menjadi langkah bertahan dari gelombang otomatisasi.
Inovasi teknologi akan terus melaju, dan satu-satunya cara untuk tetap relevan adalah terus belajar dan berkembang.
Kesimpulan: AI Bukan Sekadar Ancaman, tapi Tantangan Baru
Kecanggihan AI jelas memberi dampak besar terhadap dunia kerja. Namun, tak semua pekerjaan akan hilang. Justru, muncul profesi baru yang membutuhkan manusia untuk mengatur, mengawasi, dan memberi arah pada teknologi itu sendiri.