Starlink Indonesia 2025: Harga Turun, Aturan Baru Bikin Geger!

Starlink Indonesia
Sumber :
  • Starlink

Gadget – Agustus 2025 jadi momen seru bagi penggemar teknologi di Indonesia. Starlink, layanan internet satelit milik Elon Musk, kembali mencuri perhatian dengan gebrakan baru. Setelah sempat menutup pendaftaran pelanggan baru karena membludaknya permintaan, kini Starlink membuka keran lagi dengan sejumlah pembaruan yang bikin penasaran. Dari harga perangkat yang lebih ramah kantong hingga aturan baru yang cukup mengagetkan, apa saja yang berubah? Yuk, kita kupas tuntas!

Harga Starlink 2025: Lebih Terjangkau, Pilihan Beragam

Taara dari Alphabet: Alternatif Internet Laser 100x Lebih Cepat dari Starlink

Kabar gembira datang untuk kamu yang mendambakan internet cepat di pelosok. Harga perangkat Starlink kini lebih bersahabat dibandingkan beberapa bulan lalu. Berdasarkan informasi dari situs resmi dan e-commerce seperti Tokopedia dan Blibli, berikut rinciannya:

Tak hanya perangkat, paket langganan bulanan juga punya opsi yang fleksibel:

  • Grok 4 Diluncurkan: AI Canggih Elon Musk yang Diklaim Kalahkan Gelar PhD

    Residensial Standar: Rp750.000 per bulan untuk internet tanpa batas, pas untuk streaming dan video call.

  • Residensial Lite: Cuma Rp479.000 per bulan, cocok untuk penggunaan ringan seperti browsing atau kerja online biasa.

  • Jelajah (Maritim): Mulai dari Rp1.639.000 per bulan, kini khusus untuk penggunaan di laut.

  • Maritim & Bisnis: Mulai dari Rp4.477.000, dirancang untuk kebutuhan konektivitas super andal di laut atau bisnis besar.

Aturan Kominfo Bikin Heboh: Paket Jelajah Hanya untuk Laut

Nah, ini dia perubahan yang bikin banyak orang kaget. Kominfo, lewat aturan terbaru di Agustus 2025, melarang penggunaan paket Jelajah Starlink di darat. Dulu, paket ini jadi favorit para digital nomad yang suka bawa Starlink saat bepergian, misalnya di campervan atau lokasi terpencil. Sekarang, paket Jelajah hanya boleh digunakan untuk kebutuhan maritim, seperti kapal atau operasi di laut.

Kebijakan ini, menurut Kominfo, bertujuan menjaga persaingan sehat dengan penyedia internet lokal dan memastikan Starlink patuh pada regulasi Indonesia. Bagi yang nekat melanggar, sanksi mulai dari teguran hingga pencabutan izin sudah menanti. Jadi, buat kamu yang berencana pakai Starlink untuk petualangan darat, sepertinya harus cari opsi lain.

Kecepatan Internet Satelit: Masih Jadi Andalan?

Di tengah perubahan aturan, satu hal yang tetap jadi daya tarik Starlink adalah kecepatannya. Banyak pengguna di daerah terpencil melaporkan kecepatan unduh di atas 100 Mbps, bahkan bisa tembus 200-300 Mbps saat cuaca cerah. Ini tentu jadi angin segar bagi wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang sulit terjangkau fiber optik.

Tapi, jangan lupa, Starlink menerapkan Fair Use Policy (FUP). Meski disebut “tanpa batas,” penggunaan data super besar bisa bikin kecepatan melambat di jam sibuk. Jadi, bijak-bijaklah dalam memakainya, ya!

Apa Artinya untuk Pengguna di Indonesia?

Kehadiran Starlink di Agustus 2025 punya dua sisi. Di satu sisi, harga perangkat yang lebih murah bikin layanan ini semakin terjangkau. Di sisi lain, pembatasan paket Jelajah di darat agak membatasi fleksibilitas. Starlink kini lebih fokus sebagai solusi internet stasioner untuk rumah atau kantor, serta konektivitas maritim yang super andal.

Bagi kamu di daerah terpencil yang haus akan internet cepat, Starlink masih jadi jawaban. Tapi, kalau kamu tipe yang suka berpindah-pindah, mungkin perlu menyesuaikan ekspektasi. Bagaimana pendapatmu tentang update Starlink kali ini? Yuk, share di kolom komentar!

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget