4 Celah WhatsApp yang Sering Diserang Hacker dan Cara Menutupnya Total

WhatsApp yang Sering Diserang Hacker
Sumber :
  • whatsapp

Kekhawatiran soal akun WhatsApp yang diretas bukan sekadar rumor. Ancaman ini nyata dan terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Hacker tidak lagi mengandalkan trik sederhana. Mereka memanfaatkan kelemahan pengguna, memadukannya dengan teknik modern, lalu masuk tanpa ketahuan.

Gen Z Jadi Target Hacker: Phishing Zoom dan Lowongan Palsu LinkedIn Ancam Pekerja Muda

Alih-alih hanya berharap keberuntungan, pengguna bisa membangun sistem pertahanan pribadi yang membuat akun WhatsApp jauh lebih aman. Caranya? Dengan mengenali “pintu-pintu masuk” yang sering dimanfaatkan peretas. Mengetahui celah ini ibarat menemukan titik lemah benteng sendiri—dan menutupnya rapat-rapat sebelum musuh datang.

Berikut empat pintu masuk utama yang sering dimanfaatkan hacker, beserta langkah efektif untuk mengamankannya.


1. Pintu Utama: Login Tanpa PIN (Verifikasi Dua Langkah)

7 Trik Jitu Bikin Foto HP Mirip DSLR, Hasilnya Bikin Kaget!

Inilah celah klasik yang masih menjadi favorit para peretas. Mereka biasanya menipu korban untuk mendapatkan kode OTP 6 digit yang dikirim melalui SMS saat mencoba login di perangkat baru.

Jika Anda belum menambahkan lapisan keamanan ekstra, akun bisa diambil alih hanya dalam hitungan menit.

Cara Sulap HP Bekas Jadi CCTV Canggih, Hemat Biaya dan Mudah Dipasang

Bagaimana Peretas Masuk:
Mereka cukup memperoleh kode OTP untuk masuk sepenuhnya ke akun WhatsApp Anda.

Cara Menutup Pintu:
Aktifkan Two-Step Verification atau verifikasi dua langkah. Dengan fitur ini, setiap kali akun didaftarkan di perangkat baru, sistem akan meminta PIN 6 digit yang hanya Anda ketahui.

Langkah mengaktifkan:

  • Buka Pengaturan > Akun > Verifikasi Dua Langkah

  • Tekan “Aktifkan” dan buat PIN pribadi Anda

Tanpa PIN ini, kode OTP saja menjadi tidak berguna bagi hacker.


2. Pintu Belakang: WhatsApp MOD

Aplikasi WhatsApp MOD kerap menggoda pengguna dengan fitur tambahan seperti tema kustom, sembunyikan status online, atau unduh status teman. Meski terlihat menarik, menginstal aplikasi ini sama saja dengan membuka pintu belakang untuk pencuri.

Bagaimana Peretas Masuk:
WhatsApp MOD adalah aplikasi tidak resmi yang tidak melewati pemeriksaan keamanan Google atau Apple. Pengembang jahat bisa menyelipkan malware yang mencuri data pribadi, memata-matai percakapan, hingga mengakses informasi keuangan Anda.

Cara Menutup Pintu:
Gunakan hanya aplikasi WhatsApp resmi dari Google Play Store atau Apple App Store. Jangan kompromikan keamanan demi fitur tambahan yang tidak esensial.


3. Pintu Jebakan: File Phishing dari Nomor Tak Dikenal

Pesan seperti, “Selamat! Anda memenangkan hadiah. Klik file .PDF ini untuk klaim,” atau “Lihat foto paket Anda di sini (.APK),” adalah contoh klasik phishing. Tujuannya sederhana: memancing rasa penasaran korban.

Bagaimana Peretas Masuk:
Begitu Anda mengunduh dan membuka file jebakan, malware akan terinstal otomatis. Dari sana, peretas bisa mengumpulkan kata sandi, informasi perbankan, hingga dokumen penting lainnya.

Cara Menutup Pintu:
Biasakan bersikap skeptis terhadap file dari nomor tak dikenal. Meski judulnya menarik, jangan unduh atau buka file yang mencurigakan. Jika ragu, abaikan atau langsung blokir pengirimnya.


4. Pintu yang Usang: Mengabaikan Pembaruan Aplikasi

Banyak pengguna menganggap pembaruan aplikasi hanya menambahkan fitur baru yang tidak penting. Padahal, setiap update juga berisi perbaikan celah keamanan yang bisa saja sudah diketahui para peretas.

Bagaimana Peretas Masuk:
Mereka memanfaatkan kelemahan pada versi lama WhatsApp yang belum diperbarui. Celah ini biasanya sudah diperbaiki pada versi terbaru, tetapi tetap terbuka bagi pengguna yang malas update.

Cara Menutup Pintu:
Selalu perbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru. Aktifkan pembaruan otomatis di Google Play Store atau Apple App Store agar tidak ketinggalan perbaikan keamanan penting.


Mengubah WhatsApp Jadi Benteng Digital

Mengamankan WhatsApp sebenarnya tidak rumit, hanya membutuhkan kedisiplinan dan sedikit kewaspadaan. Aktifkan verifikasi dua langkah, hindari aplikasi tidak resmi, waspadai file mencurigakan, dan rajin memperbarui aplikasi.

Langkah-langkah sederhana ini mampu mengubah akun WhatsApp Anda dari target empuk menjadi benteng yang sulit ditembus. Sebab, bagi hacker, akun yang terlindungi baik adalah medan yang terlalu sulit untuk diserang.