Baterai Mobil Listrik Ternyata Sangat Tahan Lama dan Tidak Cepat Drop Seperti Smartphone

Baterai Mobil Listrik Ternyata Sangat Tahan Lama dan Tidak Cepat Drop Seperti Smartphone
Sumber :
  • Canva

Model model yang lebih modern dari merek tersebut kini memakai teknologi baterai yang jauh lebih canggih dan memiliki sistem manajemen yang membuat performanya lebih stabil. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi baterai terus meningkat dari tahun ke tahun.

Deretan Mobil Baru di GJAW 2025 yang Bikin Persaingan Makin Panas, Dua Brand China Lakukan Debut

Teknologi Pintar Menjadi Rahasia Stabilnya Performa

Ketahanan baterai mobil listrik bukanlah hasil keberuntungan, tetapi hasil rekayasa teknologi dan software yang sangat matang. Produsen mobil listrik menerapkan sejumlah strategi yang membuat pemilik tidak merasakan penurunan jarak tempuh yang signifikan meski usia baterai terus bertambah.

BYD U9 Xtreme Gegerkan Dunia: Resmi Jadi Mobil Produksi Tercepat, Tembus 496,22 km/jam

Pertama, baterai mobil listrik biasanya memiliki kapasitas buffer yang tidak terlihat oleh pengguna. Kapasitas tambahan ini tidak digunakan saat mobil masih baru, tetapi secara perlahan diaktifkan oleh sistem seiring bertambahnya usia baterai. Cara ini membuat penurunan tidak terasa karena mobil selalu memiliki ruang ekstra untuk menjaga jarak tempuh.

Kedua, mobil listrik dapat menerima pembaruan software seperti perangkat elektronik lainnya. Pembaruan yang diterima bisa meningkatkan efisiensi pengereman regeneratif, mengoptimalkan akselerasi, hingga memperbarui sistem manajemen baterai. Perubahan tersebut memberi dampak langsung terhadap stabilitas jarak tempuh.

FOX-R Turun Pangkat? Polytron Hadirkan Motor Listrik Baru dengan Desain Revolusioner

Gabungan buffer tersembunyi dan pembaruan software membuat jarak tempuh mobil listrik tetap konsisten meski baterai mengalami penuaan alami.

Pola Penurunan Baterai Sangat Mudah Diprediksi

Recurrent menemukan bahwa penurunan kapasitas baterai terbesar terjadi di tahun awal pemakaian. Namun setelah itu penurunannya melambat dengan signifikan. Jika di tahun pertama penurunan mencapai sekitar tiga persen, maka pada tahun berikutnya penurunan bisa kurang dari satu persen.

Pola penurunan ini membuat performa jangka panjang mobil listrik relatif mudah diprediksi dan tidak menimbulkan kejutan negatif bagi pemilik. Banyak kasus menunjukkan bahwa usia baterai yang panjang tidak mengganggu penggunaan harian, termasuk untuk perjalanan jauh.

Recurrent juga tidak menggunakan angka jarak tempuh EPA, melainkan jarak tempuh nyata saat mobil masih baru. Hasilnya menunjukkan kebanyakan mobil listrik bahkan dapat melampaui jarak tempuh resmi selama satu hingga dua tahun pertama. Kondisi ini memberi keuntungan tersendiri bagi pemilik karena performa nyata lebih baik dari yang tertulis secara resmi.

Halaman Selanjutnya
img_title