Rumput GBK Dikecam Suporter Australia: "Seperti Kandang Sapi"

Gadget – Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi sorotan bukan hanya karena hasil imbang 0-0, tetapi juga kondisi rumput stadion.

Suporter Australia di media sosial secara terbuka mengkritik kualitas rumput di GBK, menyamakannya dengan "kandang sapi".

Kritik ini memicu diskusi luas, baik di kalangan suporter Australia maupun Indonesia.

Dikutip dari TvoneNews.com (12/9/2024), salah satu kritik yang paling mencolok datang dari akun X @Proper-Might5900

"Terlepas dari performa biasa, federasi Indonesia harus berusaha sekuat tenaga untuk melakukan hal itu. Menyajikan kandang sapi untuk pertandingan sepak bola internasional. Kasihan sekali dan sama sekali tidak bisa diterima," tulis akun Proper-Might5900.

 

bahkan org aussienya aja ngamuk pic.twitter.com/dR3Iz9lp2N— eura (@noteuraaa) September 11, 2024

 



Kritik dari Suporter Australia

Photo :

• X.com @noteuraaa

Kondisi rumput yang dianggap kurang layak ini sebenarnya sudah menjadi perhatian sejak beberapa pertandingan sebelumnya, seperti saat melawan Vietnam dan Irak.

Pada laga-laga tersebut, permukaan lapangan dinilai tidak rata dan keras, yang menyulitkan pemain dalam mengontrol bola. 

Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, bahkan telah menyampaikan kekhawatirannya soal ini.

Meski pengelola GBK telah berusaha memperbaiki kondisi lapangan, tampaknya hasilnya belum memuaskan.

Rumput yang tidak rata menyebabkan operan mendatar sering kali terhambat, sehingga pemain harus menyesuaikan strategi permainan mereka.

Bahkan, beberapa kali terlihat rumput terangkat ketika pemain menendang bola, yang jelas mengganggu kelancaran permainan.

Kritik tajam dari suporter Australia ini tidak hanya menyoroti masalah teknis lapangan, tetapi juga memunculkan kekhawatiran tentang kesiapan Indonesia dalam menyelenggarakan pertandingan internasional.

Banyak yang berharap PSSI segera melakukan perbaikan jangka panjang agar masalah ini tidak terus berulang di masa depan.