Asnawi Dihujat: Bantu Klub Thailand Kalahkan Persib Bandung, Karier Timnas Beda, Bung!
- Asnawi Mangkualam / Port F.C
Gadget – Pertandingan Liga Champions Asia 2 (LCA 2) antara Port FC dan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat meninggalkan luka bagi para pendukung Persib. Kekalahan tipis 0-1 akibat gol menit akhir dari Willen Mota mengecewakan banyak pihak.
Usai pertandingan, Bek Port FC, Asnawi Mangkualam memposting di akun media sosialnya. “Its all in the game,” tulisnya, lengkap dengan video cuplikan dirinya berjuang di lapangan. Postingan ini langsung mendapat perhatian besar, terutama dari netizen Indonesia yang kecewa dengan hasil pertandingan.
Salah satu komentar yang muncul di media sosial datang dari akun @rednyprobobotoh: Kocak malah menangin liga tailan di banding negara nya sendiri ?
Tak sedikit yang menilai bahwa loyalitasnya terhadap Indonesia seolah hilang ketika membela klub luar negeri.
Sementara itu, akun lain, @yordiana2212: @asnawi_bhr jangan ngalahin tim indo dong. Katanya orang indonesia"
Kritik semacam ini memperlihatkan betapa sulitnya posisi Asnawi di mata sebagian penggemar sepak bola Indonesia.
Asnawi Dijuhat Netizen
- Instagram asnawi_bhr
Sepertinya fans sepak bola Indonesia harus mulai belajar membedakan antara karier di Timnas dan karier profesional di klub. Insiden terbaru yang menimpa Asnawi Mangkualam, bek Port FC asal Indonesia, adalah cerminan bagaimana banyak penggemar sepak bola kita masih sulit memahami perbedaan itu.
Pertandingan antara Port FC Thailand dan Persib Bandung di Liga Champions Asia (LCA 2) seharusnya menjadi bukti nyata tentang profesionalisme dalam sepak bola. Asnawi, yang kini membela klub Thailand, memberikan segalanya di lapangan, termasuk saat berhadapan dengan rekan senegaranya di Timnas Indonesia, Dimas Drajad.
Namun, apa yang terjadi setelah itu? Hujatan mengalir deras kepada Asnawi hanya karena ia bermain maksimal melawan klub Indonesia.
Sekarang, mari kita tanya pada diri sendiri: apa yang diharapkan dari seorang pemain profesional?
Tentu saja, mereka diharapkan untuk tampil 100% demi klub yang membayar mereka. Bukan untuk setengah-setengah hanya karena lawannya dari negara asal. Kita harus paham, begitu Asnawi mengenakan seragam Port FC, loyalitasnya adalah kepada klub yang menggajinya, bukan kepada negara. Ini bukan soal nasionalisme, ini soal pekerjaan!