Dihajar Iran 0-3, Timnas Indonesia U-20 Kalah Segalanya: Apa yang Salah?

Dihajar Iran 0-3, Timnas Indonesia U-20 Kalah Segalanya
Sumber :
  • x.com/timnas

GadgetDominasi Iran Sejak Awal Pertandingan

Ivar Jenner Putuskan Hengkang dari FC Utrecht, Prioritaskan Jam Terbang dan Peluang di Timnas

Iran langsung menunjukkan dominasinya sejak menit pertama. Tim asuhan Reza Enayati ini membuka keunggulan cepat lewat gol Hesam Nafari pada menit ke-5. Meski Timnas Indonesia U-20 mencoba membalas, mereka kesulitan menembus pertahanan rapat lawan. Iran kembali menambah gol melalui Esmaeil Gholizadeh di menit ke-63 dan Mobin Dehghan di menit ke-70, memastikan kemenangan meyakinkan atas skuat Garuda Muda.

Analisis Kekalahan: Indonesia Kalah di Semua Aspek

Ivar Jenner Bangga Jadi Kapten Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025

Menurut pengamat sepak bola nasional, Gusnul Yakin, Timnas Indonesia U-20 tidak hanya kalah dalam skor, tetapi juga di semua aspek permainan. "Secara teknik, fisik, taktik, dan mental bertanding, kita tertinggal jauh. Seolah-olah Iran sedang mengajari kita cara bermain sepak bola," ujarnya.

Pelatih senior asal Malang ini juga menyoroti minimnya perubahan strategi dari Indra Sjafri setelah kekalahan di turnamen sebelumnya di Sidoarjo. "Saya pikir setelah kegagalan itu, akan ada penyesuaian taktik. Namun, di laga ini tidak terlihat ada perubahan signifikan," tambahnya.

3 Pekerjaan Rumah Mendesak Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025

Tim Analisis Dipertanyakan

Kinerja tim analisis di bawah kepemimpinan Indra Sjafri juga menjadi sorotan. Gusnul mempertanyakan bagaimana tim tersebut bekerja dalam menganalisis lawan, mengingat pergantian pemain dan perubahan taktik yang dilakukan tidak banyak berdampak pada jalannya pertandingan.

"Sepak bola modern selalu mengandalkan tim analisis yang kuat. Namun, di pertandingan ini, saya tidak melihat dampak positif dari analisis tersebut. Iran bermain lebih rapi dan efektif," lanjutnya.

Iran Lebih Unggul dalam Bertahan dan Menyerang

Selain unggul secara teknik, Iran juga menunjukkan disiplin dalam bertahan dan menyerang. Ketika bertahan, mereka bisa memiliki lima pemain di lini belakang dan empat di lini tengah, membuat serangan Timnas Indonesia U-20 buntu. Saat menyerang, mereka selalu memiliki keunggulan jumlah pemain, bahkan beberapa kali dengan mudah memasuki kotak penalti Garuda Muda.

"Pergerakan mereka sangat terorganisir. Mereka menunggu momen untuk melakukan pressing dan tidak memberikan celah bagi pemain Indonesia untuk berkembang. Sebaliknya, serangan mereka selalu tajam dan terarah," jelas Gusnul.

Halaman Selanjutnya
img_title