Harga Laptop Naik Drastis! Bos Acer Ungkap Alasan Mengejutkan di Balik Kebijakan Pajak Trump!

Harga Laptop Naik Drastis! Bos Acer Ungkap Alasan Mengejutkan di Balik Kebijakan Pajak Trump
Sumber :
  • acer

Gadget – Kebijakan tarif impor terbaru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mulai memicu gejolak di pasar teknologi global. Mulai 1 Februari 2025, semua barang yang diimpor dari China dikenakan tarif pajak sebesar 10 persen. Kebijakan ini langsung berdampak signifikan pada harga laptop di seluruh dunia.

Predator Triton 14 AI Resmi Dijual: Laptop Tipis Super Cerdas dengan Intel Ultra 9 dan RTX 5070!

Salah satu vendor besar yang telah mengonfirmasi kenaikan harga adalah Acer. CEO sekaligus Chairman Acer, Jason Chen, secara terbuka mengumumkan bahwa pihaknya akan menaikkan harga laptop mereka hingga 10 persen dari harga awal. Langkah ini diambil sebagai respons langsung terhadap tarif pajak yang diterapkan di pasar AS.

Kenapa Harga Laptop Naik?

Advan Workplus Air: Laptop Tipis dengan Performa Gahar di Bawah Rp10 Juta!

Dalam sebuah wawancara, Chen menjelaskan bahwa peningkatan harga ini akan berlaku untuk produk yang diimpor dari China ke Amerika Serikat. "Kami harus menyesuaikan harga produk supaya sesuai dengan kebijakan tarif baru," ujar Chen, dikutip dari Windows Central.

Mayoritas produksi laptop Acer memang berbasis di China. Mereka bekerja sama dengan beberapa mitra manufaktur besar seperti Copal, Quanta, Wistron, hingga Pegatron. Akibatnya, semua laptop yang masuk ke pasar AS akan terkena dampak langsung dari kebijakan ini.

Laptop Tipis 10–15 Juta Terbaik 2025: Pilihan Paling Ringan dan Bertenaga

Bagaimana Dampaknya di Pasar Global?

Meski fokus utama kenaikan harga ada di Amerika Serikat, Chen belum memastikan apakah kebijakan ini akan memengaruhi harga di pasar internasional, termasuk Indonesia. Namun, jika tekanan tarif ini berlanjut, ada kemungkinan harga laptop di negara lain ikut naik.

Tak hanya Acer, beberapa vendor besar seperti Apple, Dell, HP, Asus, hingga Lenovo juga terancam mengikuti langkah serupa. Pasalnya, sebagian besar pabrik perakitan laptop mereka berlokasi di China, yang berarti kebijakan tarif ini juga akan memengaruhi harga produk mereka.

Alternatif: Pindah Pabrik ke Luar China?

Sebagai langkah strategis jangka panjang, Acer mempertimbangkan untuk memindahkan pabriknya ke luar China, termasuk kemungkinan membangun fasilitas produksi baru di Amerika Serikat. Namun, proses ini tidaklah mudah.

"Memindahkan pabrik memerlukan banyak pertimbangan, mulai dari ketersediaan tenaga kerja, rantai pasokan, hingga biaya operasional," jelas Chen. Sebagai contoh, untuk lini produk desktop PC, Acer telah memindahkan sebagian besar fasilitas produksinya dari China sejak 2019, saat AS memberlakukan tarif pajak 25 persen untuk produk tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title